Tertulis namamu dalam surat cinta, bayangmu pucuk pucuk daun, lembut hijau segar diujung mata, kiasan kecantikan monalisa pada degub nafas renaisans
Mungkinkah lukisannya akan abadi, bila kanvas terajut dari nihilisme masa, abad berabad berkubur, dalam tangan tangan pemburu ekstase mistis, bagai biarawan menuju taman kesenangan
Jika itu yang kau mau, rasamu hanya inisiat tersungkur dalam purgatori, lihatlah matanya..!, melelah oleh pengalaman hidup, akhir dunia sudah datang, monalisa bicara padamu akan isi samudera
Entahlah, apakah cinta itu yang kau cari, mungkinkan para dewa terjatuh karena desahan kasih sayang, jeritan tulikan bintang, ataukah memang cinta yang mensuci membawamu ke surga
Kekasih, kau bukanlah monalisa, terlukis dari filsafat pencerahan, ekstase mistis yang kikuk oleh logika, tapi kau adalah azzahrah, bersama buah attin azzaitun...
Distriksebrang, 17/02/2018
(ilustrasi saatchi/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment