ENGKAU TIDAK MATI, ANAK-ANAKMU MENGAKAR BERTUMBUH DI MANA-MANA: PUISI MUHAMMAD THOBRONI, TARAKAN





: Harian Bernas


Sebatang pohon tinggi menjulang
Daun-daunnya rimbun
Berbunga sungguh indahnya
Lebat buah teras ranumnya
Telah diunduh buah-buahnya
Memberi gizi bagi anak-anak bangsa
Biji-bijinya bertaburan
Berserakan
Bertumbuh menjadi batang-batang baru
Yang muda yang bergelora
Akar-akarnya menyebar
Menembus kerasnya tanah kehidupan
Bertumbuh tunas-tunas baru
Tunas aksara
Huruf demi huruf, frasa demi frasa, kata demi kata, kalimat demi kalimat, cinta demi cinta, disusun dari pagi hingga pagi kembali demi menyiapkan ruang resah dan jarak kerinduan: sebatang pohon tinggi dihantam kemarau panjang, terik matahari tak sudah-sudah, layu dan tumbuh kembali, tumbuh dan layu kembali: ia tak pernah mati: anak-anaknya telah bertumbuh dalam imajinasi dan jiwa: setiap goresan lebih tajam dari pedang mana saja.

BERNAS adalah sebatang pohon cinta: ia tidak mati. Ia tidak terkubur. Ia hanya melanjutkan perjalanan. Jejak tilasnya di setiap sudut Indonesia.


2018




Comments