DI UJUNG MUSIM : PUISI EDY SALAHUDIN, PALEMBANG



Dulu ketika rumput ilalang masih bersemi
Semua tampak mengalir menyusun cerita
Menyisakan harum musim bercinta
Antara keturunan adam dan hawa

Dulu ketika rumput ilalang berganti bunga
Semua tampak berselera merangkai kata
Menyuarakan sekelumit kisah masa lalu
Antara kebencian dan kerinduan

Kini ketika musim berakhir
Cinta tak lagi bersemi di tanah air
Kecurigaan menjadi menu terakhir
Dibumbui dengan salah pikir
Diracuni dengan senyuman fakir
Dinikmati  hambar
Ditelan  tawar

Kini ketika air tak lagi mengalir
Ketika terdengar suara petir
Hatiku menjadi getir
Akankah di ujung musim
Petaka akan mampir
Tak terucap dengan senyum di bibir

Medio Mei, 2017


(ilustrasi krogen/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments