/1/
sekali lagi tamparan itu terbang. sayapnya mengepakkan kemarahan yang melukai wajah wajah dalam babak awal.
berkali-kali ia hinggap di sekujur ketakutan yang memecah cuaca itu.
: biasa, katamu
ia tertawa sejak minuman itu membisikkan ketidaksadaran akal
sejak tadi alkobol itu meronta-ronta, membujuk tamparan agar hinggap lagi di ruang ruang empuk adegan ini.
/2/
lalu,
kulit dan wajahnya yang putih menjadi gambar dalam lakon lakon yang tolol.
warnanya melukiskan kepedihan kedua setelah berganti dalam tiga musim.
kata-kata pedih pun muncul dakam episode ketiga,
namun sakitnya meraung-raung dalam dendam, di tempat ini.
/3/
tamparan itu kembali terbang setelah kebencian pun cemberut tanpa arti.
sayap merahnya tak pernah lelah mencari-cari pelakon ketiga yang sejak awal mengucap kata tanpa diksi.
ketika bulan memancar lewat batin malam,
sayap sayap tamparan lelah berkelana
: ia hinggap dalam lembaran skenario yang ditulis untuk malam malam penuh derita.
Februari 2018
(ilustrasi artlimited/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment