CATATAN KEMARAU 1: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Ia masih menyala.
Kilau emasnya memantul
di genangan air sisa mencuci
pakaian tadi malam.

Ia masih membara.
Mencakar-cakar wajah
penuh nafsu.
Memaksaku terjaga.

Kubu Raya, 12 Februari 2014


(ilustrasi sumut24/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments