BULAN MERAH DARAH: PUISI ADI ARWAN ALIMIN, MANDAR



Aku tergesa
mengejarmu dalam bayang
awan dan rumbai nyiur malam
Orang-orang tengadah
Tak lagi terdengar
gebuk gimbal
kerontang
Kaleng
Bambu
Berganti
khusuf
sunnah
Rasul

Rupa purnama pada gerhana bulan
Wajahmu memutih berangsur gelap
Gulita menitiskan merah darah
Aku bersujud rukuk dalam
Keheningan masjid
Anak-anak riuh
Berbincang
Sendiri
Tanpa
Wudhu

Siang memasuki malam
Malam memasuki siang
Gelap melebur cahaya
Cahaya membaur
Pada malam
Hikmah
Rabb

Bila kau tahu
Air matamu akan tumpah
Di atas sajadah shalat khusuf
Ini bukan sekelumit fenomena bulan
Tetapi kabar yang dikirim dari langit
Melewati galaksi bintang-bintang
Pada setiap tarik seratus tahun
Bila kau sedikit saja belajar
Tanganmu tak akan surut
Pada doa-doa ampunan
Pada ulur tanganmu
Saat takbir diangkat
Ketika sedeqahmu
Menebus lakumu

Gerhana bulan
Citra purnama
Ini tak biasa
Iktibarlah
Khusuk

Bulan
Merah
Darah
Khusuf

Ulidang, 31 Januari 2018


(ilustrasi  antemortemart/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments