BULAN KARAM DALAM GERHANA: PUISI ANTO NARASOMA, PALEMBANG



meja pelanggan menghadap ke calah rembulan.

malam sunyi yang melahirkan kesenyapan tergolek di antara debaran orang-orang di sekitar penantian.

jus melon yang terhidang, termangu sendiri di sudut bangku pengunjung river side.

di gelap malam di balik ufuk peraduan itu, bulan merayap pelan menerobos waktu.

saling kejar ketikka bayang-bayang  mentari mencoba menyumbui kekasih yang lama  berlayar dalam desau angin.

sedangkan kecipak air musi yang mengalir ke hilir,  menangkap paras cantik tembulan di separuh bayang.

pelan-pelan,
di tampuk kuasa-Nya yang begitu tinggi, bayang-bayang mentari merangkul berjuta kerinduan.

di tingkap lazuardi hitam, kecup malam yang begitu dingin,
bulan karam dalam gerhana. sedangkan total kepekatan suasana, mengusung doa doa malam ke aras Kesahduan paling dalam.

percintaan mentari dan  rembulan itu mementaskan pengetahuan dan lakon keagungan Malam ke dalam sujud dan doa-doa kehidupan.

Februari 2018



(ilustrasi towards Data scince/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments