ARAFAH DI JIDAT: PUISI HUSEIN LABIB, SAMARINDA



Jauhkan aku dari huruhara ini,
aku telah nikmat bersama tabuhan semesta, bisikan sepi ini mungkin alamat, bahwa ragaku tak kuat menanggung celupan zaman

Sudahkah kau dengar tetua topeng orasi berjuta kata kata, kibarkan pongah penjajah, bagai raja abraha bernafsu hancurkan ka'bah..; pada burung burung abaabil kulambaikan tangan

Haruskan pemuda mengumpulkan berpuluh puluh batu kerikil, jamarat pada kekuasaan lalim, dibawah panji langit mereka berkata ; pindahkan saja padang arafah pada jidatmu, biar sadar diri merasa

Akulah lidah berusaha, pada bicara yang keluar, ada nyanyian kebaikan, khotbah khotbah larangan, teriakan pendemo berdiri ditengah jalan, do'a iba kaum gelandangan dan dalam rintihan anak yatim..; kapankah kebahagiaan itu datang

Kekasih, ada saatnya rembulan menangis pada gerhana : kenapa kau bangun hijab pada cahaya; katanya, kau taburkan kegelapan alam, menyingkirlah, ku mohon.... menjauh dihadapanku !

Distriksebrang, 16/02/2018


(ilustrasi le vrae reveur/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments