AKU ANGIN: PUISI TAUHED SUPRATMAN, MADURA


 ku teramat letih nyalakan pelita
menerangi jarak yang terbentang
jiwaku pedih dirajam kata-kata
dan luka
mengkristal dalam buliran air mata
hingga tak mampu lukiskan
wajahku sendiri
aku pun tak mampu membaca
cakrawalamu

aku tak mungkin menjamahmu
maka aku menjelma angin
dalam cakrawalamu
dengan segenap gemuruh
kurapatkan kesunyian jiwaku
di ranting-ranting sukmamu



(ilustrasi taman indah/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments