AIR MATA DAN DOA: PUISI MUHSYANUR SYAHRIR, MAKASSAR



Tinta pena yang engkau gunakan menuliskan setiap angka dan abjad mengajari kami,  kini  menjadi darah yang terus menetesi ragamu
Setiap lembaran kertas pun menyatu menjadi kain kafanmu
Papan tulis yang menempel di dinding kelas,  kini menjadi kerandamu
Kursi dan meja yang engkau tempati bersandar,  kini bagaikan rumah kosong

Semua itu akan menjadi saksi setiap gerak dan tuturmu
Namun,  setiap abjad dan angka yang engkau ajarkan , kami susun dalam  doa-doa, lalu kami kirimkan untukmu
Sebagai persembahan dari tangisan kami
Sebab,  doa itulah yang akan abadi
Selamat jalan guru kami, guru Budi!


Surabaya,  5 Februari 2018



(ilustrasi guru potensial/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments