TAMU: PUISI ROSO TITI SARKORO



bayangkan aku masih terbaring
berbatas dinding ruang berbantal waktu
pagi bersiul membuang kecut bahu mulut
tamu tergesa-gesa menumpahkan mimpi
puing-puing rembulan leleh terbungkus kabut
pagi perlahan meremas kebutaan
mencungkil-cungkil biji mata kepalaku
mengapung pada kolam seribu tanya
hanyut bandang riak percaya dan tidak

tamu sepagi itu menyapu wajahku
perlahan menerobos rongga iga
liar leluasa bertamasya menyisir jagat tafsir
gerigi dingin menggigit-gigit kulit
mencabik-cabik tulang reranting daging
lirih berbisik pada hati tuli
dengan palu menghentak otak dungu
dengan bilah membelah ombak pikiran beku

mendayung ayat-ayat perahu
tamu pagi itu menyusuri ulu hatiku
mengarungi arus sungai darah jiwaku
tiada saling sapa dan mengenalnya
bukan aku tuan rumah yang tak ramah
amgin kelelahan merambah sela-sela lorong iga
mengudarakan kebebasan napad beribu warna
keragaman mengaduk-aduk hitam empedu
mencekal amarah menyapu hati berdebu

senja membumi memeluk petang
tamu tergesa bergegas pulang
menggenggam jiwa
berlayar menggiring angin malam
wajah pucat mengapung di atas awan
rembulan mawar bersiuman dari mabuk ketakjuban
puncak belantara kata-kata tercurah
bebukit bait-bait tabah
sewangi bunga kamboja tembang maskumambang
menyambutku tamu di gerbang kota lama.


(ilustrasi artflakes/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
                 

Comments