SIYAP-SIYAP-SIYAP: CERITA PENDEK RENDY IPIN, TARAKAN



Ruangan segi empat yang dikuasai binatang-binatang masih tersenyum lebar, sedang warna putih menegaskan warna warni mereka. Tapi itu hanyalah desain untuk menarik perhatian anak-anak se usia Sikum dan Sipeng. Perhatian bukan pada binatang ataupun dinding putih. Melainkan manusia-manusia yang sedang melingkar agak lonjong sedang membahas konsep terkait baca tulis untuk seumuran sikum dan sipeng. 

Dari lingkaran itu,  terlihat dua orang, saling menatap. Sama-sama tersenyum kemudian salah satu bersuara kecil yang terdengar seperti meminta oleh oleh. Kebetulan senyum dan suara kecil itu tertuju pada seorang  pengelana,  dengan senyum membuka tas dan mengeluarkan sesuatu yang disebut oleh-oleh itu.

"Ini, terimalah" tangan si pengelana mengarah kepada Anisa yang juga menyambutnya.

"Ini buat ku? Minta iya. Terima kasih" si pengelana mengangguk senyum.

Buku sudah ditangan, sampul di buka. Nisa masih belum puas. Ia memohon lagi kepada si pengelana. Suaranya yang kecil.

"Teriima kasih wahai pengelana. Sekarang tolong tulislah kalimat penanda pemberian ini"

Pengelana menyambut sebuah buku dengan pulpen. Menerima permintaan itu
"Baiklah"
"Ini"

Dari tangan pengelana, buku itu disambut, dibuka kemudian dibaca dalam hati.

"Untuk Anisa si Ciway pesisir....
  Membaca itu.
    Siap hanyut.
     Siap tenggelam.
       Siap nyangkut.
         Siap mengambang.
           Siap mengikuti arus.
             Siap melawan arus."

Tiba tiba Nisa tertawa cekikikan, seketika dalam suasana itu ia menjawab.
"Siyap-Siyap-Siyap, pengelana!"


(ilustrasi gracekisilus/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments