SEMESTA RINDU: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Kembali kenangan menggarami senyap
penuh luka purba yang tak kunjung sembuh

Aku terpelanting dari beranda senja
untuk kemudian menyetubuhi malam
hingga daya kikis
tak bertenaga

Kekasih,
rangkul aku sekali lagi
lebih rapat dari sekian malam
yang berlalu
biar tak sekadar bayangmu
yang kucumbu di pertigaan waktu
yang tersisa

Biarkan sekujur tubuhku bersimbah peluh
Biarkan lidahku mengerang hingga kelu
Biar tuntas segala hasrat
yang menggelembung di dada
dan kepala

Biarlah tersungkur kucium wangimu!

Kubu Raya, 27 Nopember 2016


(ilustrasi pinterest / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments