SEBARIS NAMA: PUISI ANTO NARASOMA, PALEMBANG



melihat nama-Mu dalam sebaris sajak
abjad yang tersusun  mewarnai persepsi di balik keindahan kata-kata.

keindahan itulah membangun wujudmu di atas bentangan syair

melihat sebaris nama-Mu dalam puisi wujudmu tak sekadar bunyi

hutan dan gunung-gunung tersaji dalam wujud yang terselubung angin

hujan mengalirkan darah ke urat nadi kehidupan
cairan-Nya bagai tamsil suci
untuk menyebut-nyebut nama-Mu dalam kedalaman kitab suci

sujud dan doa pun menjadi sajian yang diterjemahkan ke dalam lukisan kasih

melihat nama-Mu dalam  sastra
tiada yang lebih pantas dari firman-Mu untuk memberi tanda dari jutaan makna sebagai terminal sastra

sebab,
titik cairan sebagai samudera teramat kecil jika Kau jabarkan ke  dalam akal yang begitu curam di antara kata-kata

memang
menatap diri-Mu tak segampang meniti kegelisahan 
sebab wujud dan  diri-Mu yang berfirman sebagai kaidah adalah matahari meliputi malam di tengah cahaya fajar

maka naiklah
di atas ketinggian syariat yang teramat dalam

mengeja nama-Mu di atas sajadah
zikir dan tahmid menjadi layar yang menaungi perilaku

dari baris firman yang berjajar di ruang hampa,
menjadi strongking sebagai proyektor jiwa yang berujud ke alam pikiran.

Maret 2016


(ilustrasi denting kesunyian/ yuk ke bagian bawah Blog Dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments