SAPI KERAPAN BERTANDUK: PUISI TAUHED SUPRATMAN, MADURA




di tengah lautan bersama anak laki-laki
sepasang sapi kerapan bertanduk
duduk ketika senja hari
menatap betapa luasnya madura ini

terperangah sambil berdiri
badannya diarahkan ke senja hari
matahari berada di atas batu karang
merah bagaikan api yang membara

angin menusuk tulang-belulang
angin berbisik ke telinga
angin menyirami badan
angin menjungkirbalikkan diri sendiri

bulan merah darah
membayang di bawah alis mata
warna merah darah

membakar jauh di dalam mata
gerakan air lautan
membayang di bawah alis mata
warna biru air lautan
mengalir jauh dari mata

mendung dilangit ketika senja hari
membayang di bawah alis mata
merah lembayung di langit ketika senja hari
membakar jauh dari pandangan mata

anak laki-laki mencambuk sapi kerapan
sapi kerapanku yang menyenangkan
sekarang tanggal lima belas
bulan purnama di tepi pantai
besok pagi sapiku akan diadu
di tengah lautan bersama anak laki-laki

sepasang sapi kerapan bertanduk

meminum air lautan
untuk yang terakhir kalinya



(ilustrasi open minded / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments