SABANA PURU KAMBERA (BAGI MARIA M BANDA) : PUISI DJOKO SARYONO, MALANG



Padang-padang rumput Puru Kambera berpantai menawan: bersujud serah tak berkesudahan: ketika angin laut mengembara ke daratan, saat angin gunung melesat jauh ke dataran lalu lautan. Ahai Maria, terkesima aku menjejaki: aku digiring pukau menjelajahi: girang bertaburan seperti kuda-kuda Sumba lepas berlarian ke seantero Puru Kambera yang bikin wisatawan berdecak keheranan: hingga batas-batas waktu di arloji terlupakan: hingga ruang kasat mata melenting di luar kesadaran. "Astaga, hai Maria, aku telah tiba di padang-padang rumput berakar keimanan yang dahulu acap disinggahi Ibrahim kala menggembalakan domba-domba kesayangan!", terkejut aku saat ditegur kesadaran. Dan seketika aku bersujud di hamparan yang tak pernah sepi dari kuda-kuda berlari kegirangan: oh rumah Tuhan, tapi bukan bangunan yang gampang dirobohkan. Kesejukan merambah segenap kulit ari: disuguhkan embus angin padang rumput tak terperi. Desau pun menggubah komposisi simfoni: disuguhkan angin padang Puru Kambera yang rawankan hati.



(ilustrasi indonesiakaya/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments