PUISI-PUISI DUKA : PUISI HAMRI MANOPPO, MANADO





            untuk Mba DNK..

sepertinya jangan pergi
begitu dunia berkata
toh..tetap juga pergi

air mata, wangian duka
untaian lara membara
dan gerbang pintu pergi
tetap terbuka

dari tiada ke ada
dari ada ke tiada
semuanya innalillahi
pergi berbenah diri

mengganti popok ketika bayi, menyusui, memancing lara menjadi tawa, mengusir musuh kanak- kanak, meraih ole ole di super market, membawa boneka lucu, memapa belajar berdiri..
wah... tak tega aku menghitung ibu !!

Saat Kau pergi Ibu...
tiada yg kuberi
dari bahana tangis
dan derai air mata
bahasaku tak mampu bicara

haru biru karangan bunga terjuntai di atas tanah.. sobat kenalan
menabur salam
tak sekedar lantun
pelipur lara...

lama aku lupa
saat dua tangan menyuapiku.. membelai, membedaki,menyisir rambutku, mengikat tali sepatu.. bahkan terkadang mendongengiku sambil menghibur sebelum tidur

laki kisah indah remajaku..
mamalah kekasih terkasih, sebelum aku kesandung kasmaran aku diajari bahasa hati

tiada yg terindah
dari surga yg ada di telapak kasih mama

di sana cinta yang mengalir, terjuntai sepanjang usia mama

dan tak akan putus selamanya
walau kini
Kau telah tiada..
Selamat Jalan Mama...

Kotamobagu Sulut, 14 jan 2018 05.00 usai sholat subuh.. saat membuka WA.. lalu membaca puluhan ucapan bela sungkawa ..( salam tabah.. salam literasi anak sulawesi)



(ilustrasi metro/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk setiap informasi berharga dan mencerahkan)

Comments