PELITE, DARI LEMBAR KENANGAN DI DADAMU: PUISI ANTO NARASOMA, PALEMBANG



bukalah kitab itu
dari cacatan yang mengalir ke sungai sungai, lembah dan pantai,
kekuatanmu menjadi penting.

meski dalam lembaran yang menyekap itu hanya berkisah rarusan hari, namun kue kue kegemaranmu masih mengepulkan  ingatan hangat.

- pelite dan bluder yang pernah kau cumbu dengan gairah, kini melahirkan kebanggaan di tanah berpantai ini.

burung burung pagi yang merdu berkicau,
menepiskan jarak dari waktu ke waktu.

di sinilah kau berdiri; mencumbui lekuk  kenikmatan
yang setia menyajikan cinta-Nya tanpa batas.

meski cinta dan ragaku tandas, namun selaput kenangan menorehkan perjuangan di tanah pengasingan ini, katamu.

6 februari,
masih segar menyekat perilakumu ketika  bedil dan sangkur memaksamu menyetubuhi pelite dalam waktu.

lalu kau dan dia berpisah setelah segala memojokkan hingga lapisan sejarah menumbangkan derajat di bawah batu batu nisan kuburmu.

Januari 2018


(ilustrasi pixabay/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk setiap informasi berharga dan mencerahkan)

Comments