Mendung menguasai langit
hujan pun turun sepanjang hari
hatimu tak boleh diliputi mendung
duka di wajahmu singkirkan jauh-jauh
Kau sangat mengenal mendung
demikian pula arus hidupmu
tapi esok hari langit bisa cerah
karenanya cermin harapan
jangan biarkan pecah berantakan
Ayo kemari,
apakah kau masih mau
berlari mengitari kampung
dengan tubuh telanjang
berhujan-hujan penuh riang
aku mengajakmu menjelajahi masa kanak
indah, sarat tawa ria dengan kisah menarik
kau juga masih mengenangnya?
Bersiaplah selalu
menghalau mendung
di hatimu
Negeri kita negeri hujan
dihuni mendung
banjir sering tiba-tiba datang
Kau tak gentar kan, sahabat
tak ada niatmu mengajakku
meninggalkan negeri?
Aku sangat percaya
sederas apapun banjir
sepekat 'bagaimanapun mendung
tak ada takut
tak ada khianat
mengisi kamus hidup
Jakarta, 14 Februari 2016
*(dari buku NEGERI AWAN, 174 penyair dari Negeri Poci 7, hal 84)*
(ilustrasi artflash/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment