MENYEMBAH: PUISI HUSENI LABIB, SAMARINDA



Ada yakin dalam jum'ah, sayyidul ayyam memanggil hati, kereta beribu tahmid berzanji, sembahan tasbih dipanggul, ikhtiar membangun kuil cinta, kalam kata tertulis dalam artefak sejarah

Aku lagi sedang kembara, lembaran tabir bergantung diatas istana ego, terhalang perbukitan lembah emas, ambisi duniawi adalah asap ilusi, musnah fana karena tanah

Entahlah itu semua, jutaan akal tak mampu mendefinisi, terseret arus nafsu ambisi, belenggu perayaan batin yang lupakan kiblat, gontai dalam talbis api

Aku bertanya soal, kapan hati menjiwa tenang, bila kau susah kembali, menutup telinga pada adzan, hanya sinisme menggali sumber api, menyala membakar menjilat jilat angkara

Kekasih, ambilkan terompah itu..!
aku ingin memakainya, bersuci dibawah guyuran air terjun hidayah, membasuh rambutku ke ujung kaki..; menyembahNya

Distriksebrang, jum'at, 26/01/2018


(ilustrasi nusantara mengaji/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments