Ketika kau memanggilku
dengan sebutan,kekasih
Aku terbayang senyummu yang delima
dan bening biji matamu yang sedikit nakal
mengajakku bercinta
Seperti sepasang burung dara di ranting pepohonan
menggosok-gosok mata betina
ke dalam lebat bulu pejantannya
Pepohonan yang rimbun di samping rumahmu
banyak bersaksi tentang bermacam-macam siul
juga tentang kenangan paling manis
dan malam paling hangat
saat kita menghabiskan purnama
Wahai, kekasih
aku ingin mengulang kisah
bukan lagi di bawah rindang pepohonan
bukan pula di bawah sinar purnama
Aku datang sebagai laki-laki yang kau puja
melamarmu menjadi istri
sekaligus kekasihku.
Sumbawa,20012015
(ilustrasi 1zoom.me/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment