KAMPUNG PUKAT: PUISI MUHAMMAD THOBRONI, TARAKAN



ini laut sungguh tak terkira
Jaraknya hingga di luar batas
Cakrawala
Anak-anak Kampung Pukat
Berkecipak dengan masa
Kanak-kanaknya dan akan kembali
Ke pangkuan rindu mamak mereka
Di kala senja

Rumah di atas laut
Dengan batang-batang kayu terbelah
Bersusun saling silang
Menopang kehidupan yang kian
Remang
Mamak suaka paling aman
Bagi anak-anak Kampung Pukat

Berlari-lari kecil di antara lapak
Roti, susu, coklat, milo, tongkat ali,
Dan segala rupa obat lemah syahwat
Hingga obat kurap bermerk
Menara Kembar dari negeri jiran
Yang dikirim bergelombang-gelombang
Sejak laut Sulawesi surut, pasang dan
Surut kembali
Kemanakah anak-anak Kampung Pukat berburu
Lambang garuda dan tetek bengek
Kecintaan kepada Jakarta?

Kayu-kayu penopang rumah mulai lapuk
Terhempas ombak dan badai ganas
Tengah Makan bahkan
Persetubuhan hingga rebah
Tak mampu menahan gelisah:
Kampung Pukat, dimanakah Indonesia?

25/01/2018


(ilustrasi eberita/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments