HIDUP BAHAGIA: PUISI KUSNADI, SAMPIT



Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu seperti anak kecil
Tahunya hanya makan dan bermain kerikil
Tak pernah mikir darimana datangnya nasi secuil

Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu seperti sepasang sejoli
Tahunya hanya tersalurnya nafsu birahi
Tak pernah mikir nasihat dari sana sini
Seolah olah dunia mereka yang memiliki

Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu seperti suami istri
Banting tulang mencari nafkah buat jabang bayi
Tak pernah mikir kembali
Demi anak yang jadi tumpuhan hati

Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu seperti  merasa tercukupi
Tak pernah mikir secuil nasi
Tak pernah mikir baju yang dipakai
Tak pernah mikir rumah yang disinggahi
Tak pernah mikir kendaraan yang ditunggangi
Karena Tuhan Yang Maha Mencukupi

Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu tak punya beban di hati
Tak ada perbedaan di sana sini
Semua sama makhluk ilahi
Tidak ada iri dan dengki
Tidak ada merasa kecil dan tinggi hati
Tidak ada merasa paling hebat dan disegani
Karena semua itu kehendak ilahi

Hidup yang bahagia
Rasa rasanya hidup bahagia itu penuh dengan kepasrahan diri
Tahunya hanya melaksanakan perintah Ilahi
Karena manusia ada Yang Memiliki
Kita tidak tahu seperti apa hidup sesudah mati

Hidup yang bahagia

Sampit, 5 januari 2018


(ilustrasi future of life institute/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk setiap informasi berharga dan mencerahkan)

Comments