GEDUNG SANDIWARA SEPI: PUISI ASPAR PATURUSI, MAKASSAR



berdiri di atas panggung
hening di bawah sana
adakah mereka menyimak kisah
penonton dan pemain tetap berjarak

ketika para aktor kehilangan panggung
cahaya mulai redup dan lampu pun padam
aku dan kau lupa akan peran masing-masing
tak ada lagi dialog dan penghayatan atas akting

cerita telah selesai dan  penonton pulang
kau dan aku melangkah gontai ke larut malam
gelap membeku di seluruh sudut gedung
ini malam penghabisan, esok tak ada pertunjukan

para aktor telah menyimpan kostum
ke dalam peti-peti tua tak bergembok 
di luar sana banyak sandiwara dimainkan
aktor baru hilir mudik berkeliaran

mereka mainkan peran tanpa batas waktu
malam dan siang tak dibiarkan berlalu
mereka tak pernah peduli para penonton
yang menganga menyaksikan pertunjukan

sandiwara besar di luar bermain di mana-mana
gedung para seniman sepi dan kalah cerita

Jakarta, 29 Maret 2013

*(dari PERAHU BADIK, Reading the Sea,  hal 244


(ilustrasi time out/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments