Akulah Rahwana, maharaja negeri Asura: berkepala sepuluh demi keutuhan berkah yang kuterima: berlengan dua puluh demi kecakapan pula kekuatan paripurna. Lihatlah, maka kumampu menjaga keamanan negeri Asura dari marabahaya: kumampu membangun ketenteraman warga Asura dari gangguan para durjana. Kenapa kepribadianku semata kalian serang segarang hewan liar di belantara tak terbayang: kenapa watakku kalian bunuh berulang tanpa timbang matang? Sebab kalian pemenang dan aku hanyalah pecundang? Ooo...sejarah manakah mengedepankan keberimbangan: memahkotakan keadilan? Ooo...makhluk siapakah yang sanggup menemukan mizan setimbang: sedia menimbang dengan nurani lapang? Sejarah biasa menjelma ruang pertarungan barbar bagi makhluk bersyahwat menang: menampik keberadaan bersama yang berbagi ruang.
(ilustrasi wayangkulitindonesia/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment