CATATAN MUSIM (BAGI MARIA M BANDA) : PUISI DJOKO SARYONO, MALANG



Ohoi nake mesi, nake mesi, kemana  kupu-kupu kuning kini sembunyi: mungkinkah telah pergi. Pantai Paupanda kenapa begini sepi: kesemarakan alami terasakan mati.
Nelayan-nelayan dibekap rasa tak pasti: kehilangan perlambang alami lantaran ditendang polusi. Gamang melaut kini: laut bagai kawasan asing yang memangsa anak-anak sendiri. Cuaca memang kian sulit dikenali: pranata musim porak-parik oleh syahwat industri. Dalam tubuh terajah anomali: timbunan hasrat kuasa duniawi tak cukup diksi.

Ohoi nake mesi, nake mesi, kupu-kupu kuning tak sudi memberi perlambang musim bagi sekalian warga negeri karena tak ada lagi: mengungsi atau punah tanpa arti? Kapan kembali? Pantai Paupanda dan nelayan bertanya saban hari: dalam rapat bahasa yang hanya bisa dimengerti nurani. Ikan-ikan masgul tak bisa berbakti: persembahkan diri bagi kelangsungan hidup nelayan negeri tanjung bunga yang merawan hati. Ohoi nake mesi, nake mesi, kemana kupu-kupu kuning pergi: tradisi beratus tahun nyaris terjungkal di tepian jurang ekonomi libidinal yang menakutkan sekali.



(ilustrasi tribunnews/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk setiap informasi berharga dan mencerahkan)

Comments