meski tutur kata itu sudah kudengar tiga puluhtahun lalu,
wajah dan efeknya memanggil manggil kebencian yang berlumur di kakimu
jangkung dan panjang bentukmu
mengumpulkan kedengkian dari kotak kotak sampah mulutnya.
dari sederet pengalaman dan isi lanbungmu tuturan kisah yang kau wujudkan dalam diksi,
melahirkan kata kata prosa estetik.
entah,
apa kebencian dan caci maki itu bentuk sajak yang hilang citraan?
dari caci maki di catatan kakimu,
lukanya menggumpal bagi jerami,
kering garing di antara emosi dan lototan mata hampa.
seolah,
tak ada lagi keindahan kata membentuk keteduhan sajak yang dituturkan.
andai kemarahan mewarnai pikiran,
mampukah mencari buih buih baru di antara catatan kaki mereka?
Januari 2018
(ilustrasi NPR/ YUK KE BAGIAN BAWAH BLOG DAN KLIK IKLANNYA UNTUK SETIAP INFORMASI BERHARGA DAN MENCERAHKAN)
Comments
Post a Comment