ANTARA ALUR BARITO, BAKUMPAI DAN KESATRIA: PUISI IMAM QALYUBI, PALANGKARAYA



Diujung timur batas tanah para pegustian
Membentang alur sungai Barito dari hulu mengalir jauh hingga pandangan gelap meremang

Sungai Barito menitik deras hingga ke hilir, berpencar, menetas menjadi ratusan anak cabang sungai

Sungai Barito meliuk tajam, menyudut terkadang meliuk indah bak anakonda

Di kala malam batang air Barito indah memikat saat purnama berbagi sinarnya disela-sela rumput kumpai yg lebat

Pantulan rembulan malam semakin mempersolek  pesona sungai Barito seperti kaca benggala

Lalulalang jukung tak berpenerangan menambah kesahduan di setiap hasta air sungai yg  dilalui 

Deretan lanting-lanting di setiap pedusunan  kokoh berdiri  dengan papan Ulin  berayun mengikuti  irama air sungai

Di kala siang, sungai air Barito menunjukkan kegarangannya

Tongkang2 besar hitam dan panjang  melaju tenang

Sementara kapal kelotok berlengang kangkung menuju ke hulu dan hilir

Ketinting  nan mungil ceria menerjang riak2 kecil air sungai Barito

Disinilah, dari batang air Barito  ini  lahir para kesatria Bakumpai masalalu pembela maruah pertiwi

Siapa tak kenal Pangkalima Wangkang pembangkang abadi di mata penjajah "Wolanda"

Siapa yang tega  melupakan Surapati sang penenggelam kapal  kebanggaan Belanda "Onrust" di alur Barito?

Atau menafikan pekik fisabilillah Gusti Mat Seman sang Raja air Barito zuriat  Kesultanan Banjar, Dayak Siang Murung dan Bakumpai?

Merekalah kesatria2 Dayak  Bakumpai peletak dasar bangkitnya perjuangan pribumi Dayak Bakumpai terhadap agitasi kolonial yang tiran

Tepian Kahayan Palangkaraya Kalteng , 18 Januari 2018


(ilustrasi wikipedia/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments