SEHABIS SUJUD: PUISI ASPAR PATURUSI, MAKASSAR




Tuhan,

telinga apa yang mesti digunakan
mendengarkan bisik nurani

biji mata apa yang mampu menemukan
sebutir kebajikan yang terselimut kegelapan

pisau bedah  apa yang harus kuiriskan
mengikis dosa dari sumsumku

napas apa yang paling menderu
mengembuskan keluh dari hatiku

cermin apa yang ku pandang
hingga tampak seluruh kuman dalam jiwaku

Tuhan,
doa apa kuucapkan
untuk mengakhiri segenap permintaanku

1984

*(dari buku puisi SUKMA LAUT. Terbitan keempat puluh PUISI INDONESIA, Jakarta 1985)*

Comments