ROBOHNYA SEKOLAH KAMI



Sekarang bukti-bukti mengenai robohnya sekolah kami semakin mudah dijumpai. Yang dimaksud bukan robohnya sekolah dalam arti fisik, tetapi lebih dari itu. Sekarang sekolah kami tidak lagi menghasilkan manusia modern yang tercerahkan, tetapi justru lebih banyak melahirkan manusia Abad Pertengahan.

Coba saja tengok berita sehari-hari. Yang menyebarkan hoax dan fitnah di media sosial bukan orang berpendidikan rendah, tetapi bahkan seorang dokter. Yang tidak mau anaknya diimunisasi karena alasan agama bukan lulusan sekolah rendahan, tetapi alumni sekolah pascasarjana.

Kalau demikian halnya, masihkah kita percaya sekolah adalah jembatan menuju masa depan? Tetapi bukankah, sebaliknya, ia juga tidak memberi tahu kita bagaimana caranya melihat masa lalu? Atau ini hanya konsekuensi yang tidak direncanakan dari gagasan tentang kemajuan?

Yang pasti kita sekarang berada di persimpangan jalan. Dunia terbalik ternyata bukan hanya sebuah judul sinetron, melainkan sebuah nama untuk dunia yang kita tempati sekarang. Beruntung kalau kita menyadari dunia sedang terbalik, sebab bukankah kita sesungguhnya belum mengerti mengapa hal ini bisa terjadi?

AMIN MUDZAKIR, PENELITI LIPI

Comments