Puisiku
Puisiku tak perlu penilaian,
Aku tak perduli
Ia bercerita sendiri tentang perasaanku
Menceritakan masa lalu
Bak perahu kertas terbawa badai,
Ombak laut bergelombang setinggi bukit berawan
Gelisah tak berbatas
Menceritakan masa kini
Bak ksatria berperang di medan tempur
Meneriakkan suara gelegar halilintar,
ayunan pedangnya mendengungkan angin puyuh
Keegoan menolak kekalahan
Menceritakan masa depan
Bak angin sepoi di atas bukit tertinggi
Menidurkan, aku masuk kedalam mimpi
Kesepian di dunia indah tak berpenghuni
Riuhnya perasaanku membuat aku mencintai kata
Bersedih bersama kemenangan,
Berpeluh dengan kekalahan
Berlawanan dalam kerancuan kata
Itulah ungkapan puisiku,
Duniaku dalam kata
Jakarta, 6 Desember 2017
Comments
Post a Comment