palestina,
wajah terjajah dari sekian zaman yang berlumur derai ketakutan.
di antara tanah kritis yang termakan humus sejarah,
tumbuh dalam ledakan mesiu.
panas matahari
telah memanaskan kesumat di antara krisis kemanusiaan orang-orang jajahan yang ringan bagai kapas.
thank, truk-truk pengakut mesin perang berkerut-kerut ke kaawasan jabaliyah.
suara-suara Alquran yang mengajarkan hari-hari dalam paparan sujud dan zikir,
kabur bersama asap pertempuran di tapal tanahmu.
george bush dan donald trump yang kalap,
mengantongi jiwa-jiwa kecemasan
menancapkam kursinya di tengah pergolakan itu.
jika israel meneguk kumparan tanah jerusalem,
ibukota itulah yang menjadi mayat dalam kebencian dunia.
dari perjalanan sejarah antara hitler trump dan orang-orang yahudi,
keprihatinan kemanusiaan, harusnya
membuka kesadaran untuk tidak menjadi kelaparan dalam keyakinan.
akibatnya,
nilai-nilai kacung politik yang disandang,
menghembuskan hawa busuk ke mimbar imam mesjid itu.
baitul maqdis yang diam dalam sejarah para nabi,
terancam dalam kepungan senjata.
ooo..Allah,
berapa lagi kesabaran orang-orang pencium asma-Mu sepi dari perang sejarah di balik tembok isolasi itu?
apabila jiwa-jiwa yang menyungkurkan kening terpenjara ketidakpeduliam iru, maka setiap gerak akan jadi musuh-Mu yang paling dalam.
September 2017
(ambau.id/ilustrasi: serujambi.com)
Comments
Post a Comment