KEMBANG-KEMBANG MEHWA DI PERJUDIAN: PUISI ANTO NARASOMA



siang seperti hari-hari lalu, 
peluang pasar pun berada di antara ruang perjudian

budweiser dan whisky, dituangkan ke susunan kartu yang mengaliri nasib peraih ruang untung-untungan.

pada tataran karru yang dipilih,
gincu dan bedak  wanita penghibur melapisi harapan tiap ronde permainan.

- lalu dia berkata:
nie dek semok ming?

aku merogoh pikiran tak berjawab.

pesta judi yang disajikan di sejumlah meja pun tersenyum dari laut macau.

- dia bertanya dalam kedangkalan saku, nie dek semok ming?

aku terjajar lewat ruang membingungkan
seperti kembang-kembang mei hwa yang gugur dalam pertanyaan panjang membingungkan.

- nie dek semok  ming?

Macau,
September 2004
----------------------------
puisi ini terhimpun dalam antologi Perjalanan.
diterbitkan Yayasan Pustaka Sasta edisi 2006.

Comments