JERUSALEM: PUISI MUHAMMAD THOBRONI



Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Kota tua ruang menyimpan segala cinta
Segala rindu tiga wajah kita

Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Di gang-gang sempit dan
Dinding-dinding batu para hamba
Bersatu mencari rindu Tuhannya
Menitikkan air mata dan
Merebahkan bahu mereka kepadaNya

Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Apakah di gerejamu para domba masih
Bisa memandang Jesus berlinang air mata
Di atas kayu penyalibannya dan
Terbang ke langit hingga ia
Akan hadir menyapa dan mengusap
Setiap air mata

Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Masihkah tembok ratapanmu menyimpan
Kesetiaan rindu bagi para pendosa
Yang mengiba segala ampunan noda
Dan debu dunia
Biarkan tembokmu basah-basah
Agar musnah segala resah

Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Masjid Al Quds yang suci, ruang
Umat kami bersimpuh duduk
Merenungi segala perjalanan panjang di dunia ini
Tanah bersujud dahi merata dalam
Keterpurukan paling hina tanpa
Batas paling fana di dunia
Takbir membesarkan asma Tuhan dan
Menundukkan segala ego jiwa umat kami
Uluk salam delapan penjuru tanda
Damai berserak ke relung-relung jiwa

Jerusalem apa kabarmu hari ini?
Masihkah sucimu masih mampu
Menampung cinta kami bertiga?
Ataukah akan segera berubah
Menjadi ajang angkara serakah para Tuan
Pemilik uang dan adu senjata?
Apakah kehidupan yang fana dan ketulusan para hamba di hadapan Tuhannya
Merunduk berderai air mata sungguh
Pantas diganjar dengan dentum rudal, meriam dan hantaman popor senjata?  Ah,
Jerusalem, tetaplah menjadi suci, ruang hati tertulus milik kami bertiga
Enyahlah segala angkara murka atas
Nama dollar dan jual-beli senjata
Umat manusia para domba anak Tuhan, para peratap dosa, dan umat Muhammad akan bersama meneriakkan takbir dan uluk salam kepada Dunia:
Cukuplah Tuhan sebagai Kuasa

Samarinda, 2017

Comments