DARI PUNCAK BUKIT MENATAP 2017, RENUNGKAN LIMA REALITA: PUISI ESAI DENNY JA



Akhir tahun, bagi Darta adalah upacara.
Mendaki puncak bukit atas sana.
Renungkan satu tahun peristiwa.
Makna di balik angka.
Batin di balik berita.

Tiga hari sudah tapa brata
Ditemani kesunyian malam
Gelap mencekam.
Pohon berdiri kaku.
Tiada suara.
Kecuali jerit bisu

Keriuhan mengendap
Langit menjadi layar kaca
Pantulkan puncak peristiwa

-000-

Nampak gambar pertama.
Bocah terkapar di sebuah pantai.
Tanpa ibu dan Ayah
Ya Allah,
Kekejamam apa yang tega ?
Mengirimkan bocah terkulai tanpa nyawa?


Bocah dari kumpulan terbuang.
Lari terusir dari tanah leluhur.
Mencari tanah baru
“Ayo nak, kuatkan hatimu,
Tahan laparmu.
Kita adu nasib seberangi samudra
Ayah tak tahu ada apa di balik sana.
Semoga itu cahaya.
Lebih baik adu nasib,
Daripada siksa negeri sendiri.”

Mereka ratusan
Tumpangi perahu asal ada
Takut bercampur harapan
Tapi apa daya
Dunia maha ganas.
Perahu pecah oleh buas gelombang

Perebutan kekuasaan
Dengan warna agama
Menjadi rekor sejarah
Tahun ini,
65 juta imigran merenggang nyawa
Tak tetandingi tahun sebelumnya

Terdiam Darta.
Direnungkannya itu gambar.
Realitas pertama 2017.
Rekor jumlah imigran terbanyak
sepanjang sejarah.

-000-

Nampak gambar kedua di layar langit.
Satu ruang, dua suasana.
Puluhan juta ayah, ibu, anak, mengais sampah.
Mencari makan sisa,
Panjangkan usia.

Bau borok busuk menyengat
Luka dada ribuan ibu
Tiada daya
Menunggu ajal saja

Menangis mereka bersama
Mengapa kematian lambat tiba?

Sementara dalam kerlap kerlip lampu mewah.
Belasan pria berdasi asyik bercanda
Pesta wisky pesawat pribadi.
Bumi seperti kue
Potong sini dan sana tambah rejeki

Para nyonya sambil arisan
Terkekeh di sini, gosip di sana
Melahap emas balok di atas piring
Tukar info fashion muthakir.
“Itu loh jeng,
Sudah keluar Tas Hermes warna oranye.
Ada berlian di pojoknya.
Aduh itu tas, pokoknya gue bangeeeettt.”

Astaga, ujar Darta, yang sedang tapa brata.
Ini realita lain 2017
Ketimpangan tiada tara.
Satu persen terkaya dunia
Miliki lebih
dibanding 99 persen manusia sisa.

Ya Allah,
Harta 1 persen telah lampui 99 persen?
Inikah buah gurih pohon kebebasan?
Ketimpangan ini,
Tak terhindari kah?

-000-

Muncul  gambar ketiga
oh, ini kisah didengarnya turun temurun
Petuah kitab suci
Sebuah komunitas terkena adzab
Hancur lebur sebuah kota
Karena praktekkan seks sejenis
Kisah Nabi Luth.

Tapi zaman, oh zaman.
Betapa sudah berubah.
Yang diharamkan dulu kala.
Kini resmi menjadi hak asasi manusia.
PBB memutuskan.

20 negara sudah.
Pernikahan kaum sejenis legal telah.
Jeruk makan Jeruk.
Semangka minum Semangka.
Ini zaman tak terkira.

20 negara itu
Ekonomi paling kaya
Militer paling tangguh
ilmu pengetahuan paling maju.

2011, itu tahun pertama
Sejarah sebuah negara melegalkan.
Enam tahun sudah.
Mengapa adzab yang dikisahkan Nabi Luth,
Tak kunjung menerpa itu negara?
Mana itu petaka?

Ya Allah,
Bahkan riset menyatakan
20 negara itu penduduknya paling bahagia.
Mengapa bahkan mereka dikarunia penduduk paling bahagia, bukan adzab durjana?

Sudah berubahkah dunia?
Atau kami salah menafsir kisah Nabi Luth?

Terdiam Darta.
Teka teki yang misteri
Itu realita ketiga.
Tahun 2017
Rekor negara tebanyak
Melegalkan pernikahan sejenis.

-000-

Datang kini gambar ke empat.
Kuburan puluhan koran cetak.
Makam puluhan mejalah cetak.
Televisi di ruang kesepian.
Ditinggal zaman.

Manusia berziarah
Mendatangi banyak usaha yang tewas
2017 menjadi rekor
jumlah toko yang tutup terbanyak sepanjang sejarah.

Sementara dunia terhubung online.
Pesan tiket, online.
Pesan makan, online.
Antar paket, online.
Kesepian? Cari hiburan, online.

Di tengah pesta,
Pengantin berkata.
“kami kenal lewat facebook.
Hm, apa ya?
Ya, aku nyatakan cinta lewat twitter.”

Pengantin wanita tersipu.
Membalas berkata:
“Aku sempat ragu karena belum kopi darat.
Tapi aku jawab saja  yess di instagram.
Kita memang Generasi Milineal.
Ini baru jumpa darat sehari sebelum menikah.”

Terdiam Darta dalam tapa brata.
2017 menjadi tahun penanda.
Beralihnya peradaban darat
Menuju peradaban online.

Astaga di tahun 2017.
Itu rekor sejarah.
Belanja selama 24 jam online.
Kumpulkan dana di atas 200 Trilyun rupiah.
Itu milik Ali Baba, bisnis online.

-000-

Muncul di layar langit realitas kelima.
Wanita dengan hijab asyik menyetir mobil,
Tanpa didampingi suami.
Wanita dengan jilbab,
suka cita menonton di stadion sepak bola.
Wanita dengan cadar sedang kampanye
Menjadi politisi.

Sudah berubah kah Arab Saudi?
Dulu tak boleh.
Kini menjadi boleh.
Para pangeran ditahan karena korupsi.

Akan berubahkah dunia Islam?

Pew Research Center, Lembaga peneliti pusat Amerika, bersabda.
Mulai tahun 2060,
Islam akan menjadi negara terbesar di dunia.

Di ujung tapa brata.
Hati Darta berzikir.
Pohon, batu, air di kali,
tanah, rumput,
ikut berzikir.

La illaha Ilallah, La Illaha Ilallah
La illaha Ilallah, La Illaha Ilallah
La illaha Ilallah, La Illaha Ilallah

Terdengar batin bergema
Semakin kencang
Semakin dalam
Semakin menenggelamkan

Galilah berlian dalam Islam
Carilah mutiara dalam Islam
Ia akan menjadi agama terbesar.
Baik dan buruk Muslim,
Tentukan
Baik dan buruk dunia.

-000-

Terdiam Darta.
Upacara selesai sudah.
Peristiwa setahun datang padanya,
lewat puncak lima peristiwa.

Ia pun turun dari bukit.
Fajar menyingsing.
Datang sudah pagi.
Datang sudah tahun baru,
Tahun 2018.***

Akhir Des 2017


Link:  https://t.co/rnW9mqWWzo

Comments