ACADEMIC FREEDOM: PUISI AHMAD M. SEWANG, MAKASSAR



dalam tradisi Islam
beda pendapat sebuah keniscayaan
Nabi sendiri memberi teladan
saat tawanan perang dibincangkan
Nabi bertanya pada sahabat
Abu Bakar pun menjawab
"Wahai Nabi, mereka umat kita
beri kesempatan mereka bertobat
Namun, Umar menjawab beda
"Wahai Nabi, mereka mengusir kita
seretlah dan pancunglah mereka"
kata Umar

Mendengar jawaban keduanya
Nabi terdiam lalu berkata
"Wahai Abu Bakar
Engkau lakasana Nabi Isa"
mengajarkan kasih dan cints
Nabi pun berpaling pada Umar
sambil berkata padanya
"Wahai Umar
kamu laksana Nabi Musa
mengambil sikap keras
menghabisi kaum durhaka"

Nabi menghargai beda pendapat
tak ada sedikit pun kata salah
apalagi mengafirkan salah satunya
walau keduanya beda pendapat
Nabi pun menyamakan keduanya
laksana para rasul sebelumnya
saya baru saja menerima
postingan dari sahabat
Kasim Salenda mengutip kata bijak
"Setiap orang punya kepala
setiap kepala punya pendapat
beda pendapat sunatullah
tinggal bagaimana bersiap
menerima beda pendapat"

Makassar, akhir Desember 2017

(ilustrasi aksarakembara)

Comments