PERGURUAN TINGGI SEBAGAI JANGKAR NASIONALISME DAN PERTAHANAN KEAMANAN DI PERBATASAN


Perguruan Tinggi memiliki peran strategis menjadi jangkar nasionalisme dan pertahanan keamanan. Seiring dengan merebaknya rongrongan dari anasir asing (eksternal)  dan komprador dari dalam negeri (internal)  melalui beragam cara. Dari luar, tekanan politik, pertahanan keamanan, pengaruh budaya asing dari amerika, eropa, china, timur tengah maupun budaya lain lewat musik, film dan sebagiainya terus menyerbu Indonesia. Sementara dari dalam negeri, menguatnya radikalisme, menjadi ekstrimisme dan mewujud aksinya dalam bentuk terorisme terus menjadi ancaman nyata bagi pancasila, NKRI dan bhineka tunggal ika.  "Disinilah Universitas Borneo Tarakan ikut serta menegaskan perannya sebagai penjaga nasionalisme di perbatasan, " tegas Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT)  dalam ceramahnya di Seminar Nasional.
Sebagaimana dilaporkan humas UBT,  seminar tersebut diadakan oleh Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan bertemakan "Dari Perbatasan Untuk NKRI" yang bertitik fokus pada perspektif ideologi, hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Seminar nasional tersebut digelar di Ruang Praktik aperadilan Lantai 2 Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan yang menghadirkan Danlantamal Laksmana Pertama TNI Ferial Fachroni, Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) Dr. Drs. H. Undunsyah, M.Hum., M.Si dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H, M.H

Materi pertama disampaikan oleh Danlantamal Laksmana Pertama TNI Ferial Fachroni, yang menyampaikan materi tentang perbatasan NKRI dari perspektif bidang keamanan. Dalam materinya, TNI menegaskan pentingnya memahami perbatasan sebagai kawasan geografi politik yang strategis dalam pertahanan keamanan NKRI.  "Perbatasan adalah gerbang pertama dan utama masuknya ancaman disintegrasi bangsa, serangan dalam bentuk apapun termasuk narkoba dan terorisme untuk mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia, " ujar Laksmana Fachroni.


Materi kedua disampaikan oleh Bupati KTT, Dr. Drs. H. Undunsyah, M.Hum., M.Si yang menyampaikan materi tentang pembangunan di daerah perbatasan. "Kalimantan sebagai kawasan yang luasnya berlipat-lipat dibanding Jawa, khususnya perbatasan, terlalu lama tidak diperhatikan oleh pusat kekuasaan. Dalam beberapa tahun ini negara mulai hadir untuk membangun kawasan perbatasan. Jalan-jalan mulai mulus, banyak gedung sekolah dibangun, anak-anak mulai menikmati pendidikan yang semakin membaik dibandingkan masa dulu. Kehadiran pemerintah melalui pembangunan di kawasan perbatasan ini menunjukman bahwa negara hadir dengan semangat nasionalisme menjaga perbatasan langsung dengan malaysia. Sebab tanpa pembangunan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nasionalisme rasanya sulit dinikmati oleh masyarakat perbatasan baik di bidang pendidikan, kesehatan, listrik, sarana transportasi, dan sebagainya. Masih banyak daerah terisolasi dan belum terjangkau aliran listrik. Bagaimana masyarakat NKRi dapat belajar dengan baik sedangkan mereka masih dicengkeram keterbatasan dan isolasi sehari-hari, " tegas Bupati Kabupaten Tana Tidung, Undunsyah. Undunsyah merupakan pendiri dan mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)  UBT yang mengabdikan diri merintis dan membangun Kabupaten Tana Tidung sejak berdiri. Saat ini, Tana Tidung terus berkembang ditandai dengan fasilitas listrik yang kian merata, akses jalan dibuka menghubungkan kawasan yang sebumnya terisolasi dan terputus, serta gedung-gedung sekolah serta kesejahteraan guru dan masyarakat yang terua diperhatikan.

Sementara itu,  materi ketiga disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H yang menyampaikan materi tentang hukum di perbatasan.

Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof. Dr. Adri Patton, M.Si mengatakan bahwa Seminar Nasional ini merupakan bentuk dukungan Universitas Borneo Tarakan dalam pelaksanaan program nawacita Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang bertekad membangun Indonesia dari perbatasan


Dekan Fakultas Hukum Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua narasumber karena berkenan untuk memberi pemahaman tentang perbatasan NKRI yang ditinjau dari bidang keamanan dan ekonomi  pada seminar nasional pada hari ini  (ambau.id)

Comments