FILM NGENEST, FILM PINTAR DENGAN KOMEDI KENTAL


Film Ngenest bercerita tentang kehidupan Ernest Prakasa dari TK sampai dewasa. Kehidupan Ernest kecil dan Ernest remaja yang diwarnai pem-bully-an, menjadi faktor penting dalam semua keputusan yang Ernest dewasa buat. Dua keputusan penting yang coba diangkat oleh film ini adalah memilih pasangan dan punya anak.
Secara garis besar, film ini seperti terbagi menjadi 2 babak besar. Babak pertama adalah kisah tentang Ernest remaja, yang diperankan dengan baik oleh seleb-Youtube: Kevin Anggara. Ditemani oleh sahabat karibnya, Patrick remaja (Brandon Salim), kita dibawa menyusuri pengalaman-pengalaman pahit Ernest akibat di-bully oleh teman-teman sekolahnya karena perbedaan ras.
Sementara babak kedua adalah cerita Ernest dewasa. Di bagian ini, kita disajikan perjalanan Ernest bertemu dengan Meira, menikah (juga dengan Meira), dan berumah tangga (masih dengan Meira).
Waktu ngeliat trailer-nya,Ketika alur cerita dan kemungkinan ending-nya udah dijembrengin di trailer,
Namun ternyata, Ngenest bisa memberikan saya lebih dari 2 hal di atas. Karena ada satu premis lagi yang coba diangkat dari film ini, yang menurut saya, believable dan bisa relate ke banyak orang.
Menurut saya, yang kurang  cuma saat Ernest beradegan sedih. Entah karena persona komikanya yang terlalu kenceng, atau emang aktingnya yang kurang kuat.
Kekurangan lain dari film ini adalah premis berlapis yang bikin saya bingung dan bertanya-tanya di sepanjang babak pertama. Mungkin karena babak pertamanya yang terlalu panjang, ketika sebetulnya bisa diperpendek atau dibuat seperti flashback di sela-sela babak kedua.
Atau mungkin karena premis besarnya baru muncul di babak kedua. Karena awalnya, saya kira ini cerita soal gimana melepaskan diri dari bully, eh ternyata ga juga. Lalu saya sangka ini tentang perjuangan merebut hati orang tua Meira, eh bukan itu. Alih-alih, ada satu premis manis yang menjadi payung dari itu semua, yang baru saya sadari hampir di penghujung film.
Dari segi pengembangan , sikap Ernest juga terlalu cepat. Hanya butuh beberapa menit dan bantingan pintu baja, untuk membuat Ernest mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Hanya perlu hitungan menit dan teriakan Patrick, agar Ernest bisa berubah menjadi apa yang Meira inginkan selama ini.
But, hey, it’s a comedy movie.
Film Ngenest adalah sebuah film pintar yang dikemas dengan komedi yang kental . Penonton akan dibawa tertawa sekaligus tergugah. Batas antara pemain pendukung dan utama yang kabur membuat karakter Ernest dewasa kurang memorable, namun dapat dibayar oleh Ernest sebagai sutradara yang mengeksekusi film ini dengan sangat brilian.
Menurut saya pribadi, Ernest sangat menjanjikan sebagai seorang sutradara. Bahkan layak untuk disandingkan dengan sutradara komedi


ROYYAN FAUZAN, mahasiswa pendidikan matematika fkip ubt








(Ambau.id/gambar genmuda.com)

Comments