BUSAY URUG


Pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2017, saya dan teman melakukan observasi di Rumah Adat Keramat dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang Suku Tidung dan memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Tidung”. Di Rumah Adat Tidung terdapat benda yang bersejarah peninggalan leluhur yang dapat dijelaskan berikut ini salah satu alat peninggalan leluhur “Busay Urug (dayung perempuan)” dan “Busay(dayung laki-laki)”.
Pada zaman dahulu masyarakat suku tidung dulunya tidak mempunyai alat bantu untuk berpergian mereka menggunakan busay sebagai alat bantu perahu  untuk mencari nafkah seperti  pergi kesawah, merawai (mencari udang), atau memukat (mencari ikan) dll. Busay urug (dayung perempuan), sebagai alat bantu transportasi yang digunakan masyarakat suku tidung khususnya untuk perempuan dari suku tidung, busay urug ini digunakan pada saat mereka melakukan kegiatan sehari-hari seperti  pergi keladang atau bersawah, merawai (mencari udang), atau memukat (mencari ikan). Busay (dayung laki-laki) sama seperti  Busay urug (dayung perempuan)  di gunakan pada saat masyarakat suku tidung untuk melakukan aktivitas sehari-hari hanya saja yang membedakan dari segi bentuknya “Busay urug (dayung perempuan)” berukuran lebih kecil atau pendek dan “Busay (dayung laki-laki)” berukuran lebih besar atau panjang. 

NURDESI MUFIDAH BANSIR,  mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments