BUBU, TEKNOLOGI CIPTAAN NELAYAN TIDUNG DI KALIMANTAN UTARA



Bubu adalah alat perangkap ikan yang dibuat dari bahan potongan bambu dipecah kecil-kecil, tali plastik dan tempurung kelapa sebagai penutup di belakangnya yang dijalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentk yang bermacam-macam.
Bentuk bubu ada beranekar ragam, ada yang berbentuk segi empat, trepesium, silinder, linjong, bulat, setengah lingkaran, seperti rudal. Bentuk  bubu biasanya disesuaikan dengan ikan yang akan di jadikan target tangkapan.Jenis bubu ada delapan jenis yaitu : bubu tradisional, bubu nelayan, bubu apung, bubu hanyut, bubu apolo, bubu ambai,bubu jermal, dan bubu dasar.
Bagian bubu di bagi menjadi beberapa bagian yaitu : badan atau tubuh bubu pada umumnya terbuat dari anyaman bambu yang berbentu segi empat persegi panjang dengan panjang 125 cm, lebr 80 cm dan tinggi 40 cm. Bagian ini dilengkapi dengan pemberat dari batu bata (biasa juga pemberat lainnya) yang berfungsi untuk menenggelamkan bubu ke dasar perairan yang terletak pada sudut bubu. Lunamh bubu terletak pada sisi bagian bawah bubu. Mulut bubu berfungsi untuk tempat masuknya ikan yang terletak pada bagian depan badan bubu. Badan bubu yang berbentuk kurungan atau keranjang , terbuat dari berbagai bahan, berfungsi sebagai pengurung ikan.
Kerangka bubu berfungsi untuk membentuk badan bubu menjadi seperti kurungan atau keranjang,yang terbuat ri berbagai bahan. Tali kerangka bubu berfungsi untuk mengikat badan bubu dengan kerangka bubu. Mulut atau injep bubu yang berbentuk corong tempat masuknya ikan bertujuan agar sukar keluar. Pelampung bubu, bahan yang mempunyai daya apung yang berfungsi untuk mengapungkan bubu. Tali pelampung, ntuk mengikat atau menghubungkan bubu denagan pelampung. Pemberat, berfungsi untuk menenggelamkan bubu. Tali pemberat, untuk menghubngkan bubu dengan pemberat.jangkar, berfungsi untuk menahan bubu agar tidak hanyut. Tali jangkar, untuk mengikat dan menghubungkan bubu dengan jangkar. Tiang, terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang ditanjapkan kedasar perairan, berfungsi untuk mengikat bubu.
Bubu awalnya digunakan di wilayah air tawar seperti sungai, waduk, saluran irigasi, dn rawa. Namun, saat ini bubu juga digunakan di laut dan terbagi enam jenis tergantung cara penggunaannya. Tradisi menangkap ikan menggunakan bubu pun diabadikan dalam sebuah tarian bernama Tari Bubu dari provinsi Bengkulu. Tarian ini dapat ditampilkan oleh pria maupun wanita dalam jumlah genap, artinya bisa dipentaskan dengan 2, 4, 6 orang, dan seterusnya. para penari menggunakan pakaian tradisoanal Bengkulu berup baju kurung warna cerah dilengkapi kain songket berwarna emas. Penutup kepala penari pria adalah kain songket yang warnanya di sesuaikan dengan warna kostum sementara penutup kepala perempuan adalah siger yang dimodifikasi. Diiringi alat musik tradisional dan modern, tarian in menggunakan bubu sebagai properti mengisahkan kehidupan masyarakat bengkulu yang dekat dengan kehidupan laut dan menggunakan perangkap ramah lingkungan ini untuk menangkap ikan. Tarian ini jga memberikn pesan bahwa manusia boleh mengambil hasil alam namun dengan cara yang benar agar tetapterjaga.

NURMAKH VIERA, mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments