BENDA WARISAN SEJARAH ADAT TIDUNG DI BALOY ADAT


Rumah adat suku Tidung atau yang di kenal dengan nama Baloy Tidung terletak di jalan Sei Sesayap. Baloy Tidung merupakan hasil kebudayaan suku Tidung, Kalimantan Utara. Rumah adat ini (Baloy Tidung) hampir mirip dengan rumah lamin yang menggunakan tiang panjang. Baloy tidung ini terbuat atau berbahan dasar dari kayu ulin.
Baloy tidung memiliki beberapa ruangan, salah satu dari ruangan tersebut berisi peralatan yang digunakan untuk berburu bagi kaum laki-laki. Didalam ruangan itu terdapat miniatur padaw Tuju Dulung (perahu tujuh haluan) dimana perahu ini sebagai sesaji khas dari suku Tidung. Ada juga mandau Tidung yang merupakan senjata khas dari suku tidung  berfungsi sebagai senjata perang atau pembelaan diri, dab Gayang Mandaw atau Parang Mandaw yang biasa digunakan pada pesta rakyat Iraw Tengkayu Kota Tarakan.
Di Baloy Tidung itu juga terdapat alat musik yang biasa digunakan untuk upacara penyambutan. Zaman dahulu musik ini digunakan untuk menyembuhkan orang sakit. Alat musik ini terdiri dari Lundang 1 dan 2, Rebana, Rubus(Piyul atau biola), Tumpung(seruling), Lintang, Agung, Kelunting, Lindung. Adapun alat musik yang biasa digunakan untuk tari jepin yaitu Gambus pagun, Rubus(Piyul atau bioala) dan ketipung.
Longsoi atau kain berwarna hijau yang mengelilingi bagian pelafon atau di langit-langit  biasanya ada di setiap rumah. Arti dari Longsoi adalah mengucapkan selamat datang. Busak Malay atau biasa disebut bunga dengan warna warni memiliki arti persahabatan. Panggaw atau tempat pelaminan terdapat sedulang yang berisikan piring. Biasanya digunakan untuk acara pernikahan, diikat dengan menggunakan kain bewarna kuning.
Dalam acara pernikahan terdapat langit-langit yang menutupi pengantin pria dan wanita yang tepat berada diatas pelafon berwarna kuning dengan hiasan yang mengelilinginya.

RIWANTI YOSEPHLOBO, mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments