SERI PRAKTIS MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR (1): MENEMUKAN IDE PENELITIAN

 
 
 
 
 
 
Mahasiswa tingkat akhir ini sebenarnya ingin sekali cepat selesai kuliah, hanya ketika mau memulai menulis proposal untuk skripsi selalu belum punya ide untuk memulai menulis skirpsi. Kadang sudah punya ide, tapi tidak tahu bagaimana menjadikan ide tersebut sebagai masalah penelitian, sehingga berlama-lama dengan ide tersebut. Sudahpun mempunyai rumusan masalah penelitian tetapi tidak bisa merumuskannya dengan baik untuk untuk diajukan sebagai skripsi, sehingga ketika di daftarkan di jurusan selalu di tolak pejabat di jurusan. Begitupun sudah bisa merumuskan masalah penelitian dengan baik, masih bingung untuk memulai menulis, gunakan teori apa, bingung memilih metoda penelitian dan seterusnya sehinggi skripsinya tidak juga mulai ditulis. Sebenarnya mahasiswa kesulitan mendapatkan ide penelitian merupakan hal yang biasa. Craig Loehle (1990) mengemukakan bahwa ide penelitian merupakan langkah tersulit yang dihadapi mahasiswa dan peneliti. Begitupun, kesuksesan seorang peneliti ditentukan oleh ketepatan dalam memilih masalah penelitian. Tidak ada yang salah pada mahasiswa jika kesulitan menemukan ide penelitian, dan tentu saja tidak boleh panik hadapi dengan tenang.
Beberapa mahasiswa menjawab permasalahan di atas denga cara berbeda. Ada yang bersemangat mencari dan bertanya ke sana kemari untuk mendapat judul penelitian skripsinya. Ada yang pasrah saja menunggu waktu memilih drop out (DO) daripada tamat dengan skripsi palsu. Ada juga yang mengambil jalan pintas dengan mengupahkan skripsi kepada oknum alumni untuk menuliskan skripsinya. Sering sekali saya mendengar penuturan teman-teman saya bahwa mereka membuat skripsi mahasiswa S-1, mahasiswa master bahkan mahasiswa program doktor.
Untuk mengatasi permasalahan menemukan ide penelitian tersebut, maka melalui buku ini saya ingin memperkenalkan tiga sumber ide penelitian.
Pertama, Berpikiri Kritis.
Anggelo (1995), mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasionalitas, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Berpikir krisis adalah sebuah proses yang melibatkan pengetahuan, pengalaman dan akal sehat. Pengetahuan yang diperoleh mahasiswa di kampus menjadi fondasi bagi mahasiswa untuk berpikir kritis. Berpikir kritis adalah proses berpikir yang mengandalkan pengetahuan dan pengalaman.
Mahasiswa dituntut berpikir kritis, karena salah satu ciri mahasiswa adalah berpikiran kritis. Bekal teori yang diperolehnya di bangku kuliah mendidik mahasiswa untuk berpikir kritis. Jika seorang mahasiswa tidak berpikir kritis maka dikhawatirkan ilmu yang diajarkan ke mahasiswa tersebut tidak terserap. Teori-teori tersebut sering tidak dijumpai dalam kehidupan nyata, baik itu karena teori berisi ajaran luhur yang normatif, maupun karena pergeseran waktu yang memerlukan penyesuain teori yang ada dengan perkembangan zaman. Bekal berfikir kritis adalah rajin membaca, banyak bertanya dan rajin berdiskusi. Berpikir kritis membantu mahasiswa mempermudah menemukan ide – ide penelitian skripsinya.
Bagi mahasiswa yang bersikap kritis menemukan ide untuk skripsi merupakan suatu yang mudah, dengan mudah dapat membedakan antara das sain (kenyataan) dengan das solen (yang seharusnya). Mahasiswa yang kritis, rajin membaca, rajin diskusi dan memahami teori-teori yang pernah dipelajarinya di ruang kuliah mempunyai kegelisahaan tersendiri terhadap lingkungannya. Mahasiswa katagori ini mempunyai mimpi-mimpi ideal yang diperolehnya dari bacaan teori dan diskusi. Kegelisahan tersebutlah menjadi sumber inspirasi awal ide menulis skripsi. Mahasiswa menjadikan skripsi sebagai jembatan untuk menyampaikan gagasan-gagasan ideal yang menjadi beban pemikirannya selama ini.
Sebagai mahasiswa ilmu politik, misalnya, sudah barang tentu sangat memahami teori-teori demokrasi, dan bagaimana seharusnya proses politik yang ideal pada negara yang menerapkan demokrasi. Nah ketika mahasiswa tersebut menemukan politik uang dalam proses demokrasi, maka mahasiwa tersebut menemukan masalah penelitiannya, misalnya "faktor-faktor yang mempengaruhi suburnya politik uang dalam pemilu". Bisa dibayangkan bagi mahasiswa yang tidak paham konsep demokrasi maka pasti tidak menemukan masalah karena tidak tahu bahwa politik uang tidak dibenarkan dalam demokrasi.
Pengalaman saya menulis skripsi, ide skripsi saya bersumber dari senior yaitu bang Agusti Anwar (Agus Harpe). Pada suatu siang di perpustakaan kampus saya dan Bang Agus sama-sama membaca dan dilanjutkan dengan berdiskusi. Ketika itu, Bang Agus bertanya, "apakah mahasiswa Ilmu Pemerintahan ikut mengamati gubernur di Riau, mengapa gubernur Riau selalu dari tentara?" Di ruang kelas saya belum mendapat informasi ini. Pertanyaan Bang Agus tersebut menjadi perdebatan kami pada diskusi tersebut. Pada akhirnya Bang Agus menyarankan agar saya membuat skripsi tentang tentara di Riau walaupun pada saat itu saya masih semester tiga.
Sejak semester tiga tersebut saya mulai mencari buku, data dari berbagai infomasi bahkan bertanya ke banyak pihak. Saya secara mandiri merumsukan masalah sendiri, walaupun belum menyerahkan judul ke jurusan saya sudah menulis beberapa bab. Ketika masa pengajuan proposal penelitian untuk skripsi, skripsi saya sudah rampung 60 persen. Saya tidak mengalami kendala ketika mengajukan judul ke pejabatan jurusan, karena judul saya dianggap baru belum ada ditulis oleh yang lain. Selain itu, ketika memasukan judul ke jurusan saya dengan meyakinkan mengemukakan bahwa saya sudah memiliki pengetahuan yang memadai untuk menulis skripsi tersebut, karena sudah sejak semester tiga mengumpulkan bahannya.
Berdasarkan pengalaman saya tersebut, ide skripsi harus segera ditemukakan secepat mungkin. Tidak perlu menunggu sampai semester akhir, atau sudah pulang dari Kuliah Kerja Nyata (KKN). Setiap ada ide yang menarik minat anda bisa dengan segera dijadikan ide skripsi. Dengan demikian, anda bisa menyicil mencari bahan penelitian dan tentu saja mempunyai ruang waktu yang luas.
Itulah sebabnya, mahasiswa perlu rajin membaca dan berdiskusi karena bisa membantu anda dengan mudah menemukan ide dan tidak terkendala saat penulisan skripsi. Bagi mahasiwa yang jarang membaca, tidak serius dalam perkuliahan, jarang berdiskusi, dan tidak kritis sudah dipastikan sangat kesulitan menemukan ide penelitian, termasuk menulis skripsi. Akibatnya, ide penelitian menjadi barang mewah, susah mendapatkannya. Bayangkan, seorang mahasiswa sosiologi tentu sangat kesulitan menemukan ide penelitian jika konsep-konsep dasar tentang keluarga, rumah tangga, masyarakat tidak dipahaminya.
Kedua, Pengalaman Sehari-hari.
Namun demikian menurut saya, ide penelitian tidak melulu datang dari pemikiran kritis, rajin membaca, rajin diskusi dan paham teori. Ide penulisan skripsi bisa berasal dari pengalaman sehari-hari, misalnya mahalnya harga cabe, pengalaman ditilang polisi, pengalaman mengurus SIM, sulitnya berurusan dengan pejabat, bahkan pengalaman ditolak calon mertua saat melamar sang kekasih. Pengalaman pribadi tersebut mendorong seseorang untuk menyampaikan pesan pribadi apa yang seharusnya dan yang diinginkan.
Selain pengalaman pribadi, bisa juga pengalaman dari teman, saudara atau warga masyarakat lainnya yang diketahui secara langsung, maupun media massa. Contoh kekerasan geng motor, bisa mejadi ide penelitian setelah membaca dan mendengar banyak peristiwa kejahatan yang dilakukan geng motor tersebut. Ide penelitian bisa juga bersumber dari pengalaman penelitian teman-teman selama di lapangan, atau berasal dari saran-saran yang disampaikan peneliti sebelumnya.
Sebagai contoh, pada kasus harga cabe mahal. Seorang mahasiswa bisa menjadikan cabe mahal sebagai ide penelitian, misalnya "faktor yang menyebabkan cabe mahal" atau "bagaimana caranya agar harga cabe murah". Ide-ide tersebut merupakan keinginan yang disampaikan oleh peneliti, atau mahasiswa tersebut agar harga cape bisa dijangkau oleh warga.
Bagaimana agar pengalaman mahalnya harga cabe bisa menjadi ide skripsi, anda harus melakukan beberapa langkah berikut:
Pertama, anda harus mampu menjawab pertanyaan, apa yang mendorong anda menjadikan mahalnya harga cabe sebagai ide skripsi. Jawaban dari pertanyaan tersebut sederhana, tapi bisa menentukan kualitas skripsi anda. Misalnya, anda menjawab "ingin agar harga cabe terjangkau; kesal dengan sikap pemerintah yang tidak peduli dengan harga mahal; atau heran cabe banyak kok harga tetap mahal; jawaban anda tersebut menentukan bidang minat anda dan meletakan posisi jurusan kuliah yang anda ambil;
Kedua, anda harus menjawab pertanyaaan, apa hubungannya dengan jurusan tempat anda kuliah. Jawaban ini sangat menentukan apakah proposal anda diterima oleh pejabatan jurusan atau tidak. Jika anda kuliah di jurusan ilmu pemerintahan, atau adminsitrasi negara tentu yang harus jawab adalah di mana posisi pemerintah dalam hal ini. Begitu juga bagi yang kuliah di jurusan sosiologi, maka bagaimana hubungan sosial-ekonomi, dan jika anda jurusan ekonomi tentu tata niaganya, jika jurusan pertanian tentu berkaitan dengan perkebunan cabe dan sebagainya. Jadi apapun masalahnya anda harus bisa menjelaskan hubungannya dengan jurusan tempat anda kuliah. Kegagalan anda menjelaskan hubungannya dengan jurusan tempat anda kuliah maka akan menghambat anda menungkan ide dan gagasan secara tepat dan benar dan sudah bisa dipastikan usulan penelitian anda ditolak oleh pejabat jurusan;
Ketiga, pesan apa yang ingin anda sampaikan melalui proposal tersebut. Anda harus punya pesan, karena jika anda belum punya pesan yang ingin disampaikan, maka anda akan bimbang menentukan tujuan penelitian. Misalnya, sebagai mahasiswa ilmu pemerintahan anda mempunyai pesan khusus ke pemerintah agar melakukan perombakan tata niaga perdagangan cabe dalam kota. Perombakan tata niaga tersebut menurut anda bisa menghapus monopoli cabe oleh pedagang besar. Kebijakan tata niaga merupakan tugas pemerintah yang berarti bisa diteliti mahasiswa ilmu pemerintahan, sedangkan tata niaga itu sendiri merupakan subjek studi ilmu ekonomi. Dengan demikian manfaat pesan anda tersebut berkontribusi terhadap disiplin ilmu yang anda geluti.
Keempat, jika tiga tahap di atas sudah dilalui, tahapan berikutnya adalah mencari di google atau alat pencarian di internet lainnya tentang penelitian yang akan anda lakukan tersebut. Apakah ide penelitian yang anda pilih sudah pernah ada yang meneliti atau belum, kalau sudah pernah anda bisa tetap melaksanakannya dengan mengandalkan perbedaan tempat penelitian atau pendekatan penelitian yang berbeda. Jika sudah ada orang lain yang melakukannya dan persis sama, tetapi lokasi berbeda penelitian anda tetap bisa dilakukan dengan lokasi berbeda dan pedekatan berbeda maka penelitian anda tetap peneliti lain sebelumnya melakukannya.
Anda juga diwajibkan ke perpustakaan jurusan minta daftar judul-judul skripsi yang sudah kerjakan oleh senior. Dari daftar judul dan abstrak penelitian yang ada di jurusan maka anda dapat mengetahui apakah penelitian yang anda lakukan tersebut sudah pernah dikerjakan senior anda atau belum. Jika poin nomor 4 ini selesai, maka anda bisa dengan mudah melenggang ke jurusan untuk mendaftarkan judul, membuat proposal dan ujian proposal dengan lancar.
Ketiga : Copy Paste
Judul sub bab ini terkesan miris karena ide penelitiannya diperoleh dengan cara copy paste dari penelitian orang lain, tapi anda tidak perlu ragu karena yang dimaksud copy paste di sini bukan mengambil penelitian orang lain di copy paste begitu saja menjadi skripsi sendiri. Copy paste di sini memang mengambil ide penelitian orang lain tetapi disebutkan sumbernya secara jelas lalu proposal penelitiannnya orisinil karena tempat dan pendekatan yang berbeda. Selain itu, copy paste yang dimaksud adalah mengerjakan sebagaian penelitian dosen yang mana ide, penelitianya dari penelitian dosen tersebut. Tetapi proses penelitiannya anda sendiri yang melakukannnya. Untuk kepentingan tertentu beberapa universitas besar justeru melakukan hal ini dengan maksud membantu mahasiswa dalam hal pendanaan.
Adapun cara mendapatkan melalui copy paste adalah sebagai berikut. Pertama, mengerjakan penelitian dosen. Setiap dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian akademik sebagai persyaratan untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Anda menawarkan diri ke dosen tersebut untuk mengerjakan penelitiannya yang sekaligus untuk skripsi anda. Misalnya seorang dosen sedang penelitian tetang pelaksanaan otonomi daerah di beberapa kabupaten. Maka anda sebagai mahasiswa bisa menawarkan diri untuk mengerjakan penelitian di salah satu kabupaten dengan meminta izin agar hasil penelitian tersebut sekaligus menjadi skripsi anda.
Bagi dosen, hal itu sangat menguntungkan dan memudahkan dosen dalam mendapatkan data sebab pekerjaan mengumpulkan data yang tadinya harus dia kerjakan diambil alih oleh anda. Dosen juga terbantu dalam pengolahan data dan pengayaan bacaan serta analisis karena anda sudah dipastikan melakukan pengayaan teoritis dan analisis. Dosen bisa dengan mudah mengarahkan anda sesuai kebutuhannya. Melalui skripsi anda, dosen terbantu lebih dari satu bab penelitiannya.
Bagi anda yang menulis skripsi dari penelitian dosen juga sangat membantu anda karena anda tidak perlu lagi memikirkan ide penelitian, permasalahan penelitian, jenis data, dan bacaan yang terkait karena sudah pasti tersedia dari proposal dosen tersebut. Tugas anda hanya memperkaya teori dan turun penelitian sesuai dengan area yang anda pilih lalu menulisnya menjadi sebuah skripsi. Untung-untung kalau anda juga dapat bantuan biaya dari dosen tersebut. Di luar negeri mahasiswa yang mengerjakan penelitian dosen yang sekaligus sebagai skripsi, atau tesis atau desertasinya di sebut dengan asisten riset dan mendapat gaji yang sangat memadai;
Kedua, meneliti ulang. Anda cari skripsi-skripsi yang sudah ada lalu pilih yang mana yang menarik minat anda dan menurut anda mudah dikerjakan. Anda tidak perlu ragu mencari skripsi satu jurusan dalam satu kampus, atau skripsi dari kampus lain. Anda kopi saja judul, masalah dan pendekatan/metoda penelitiannya lalu anda jadikan proposal penelitian, tetapi dengan jelas menyebutkan bahwa penelitian anda ini diadaptasi dari skripsi orang lain yang sudah ada dengan tempat dan pendekatan penelitian yang berbeda. Anda tidak usah ragu dan takut karena dituduh menjiplak sebab anda secara terbuka menulis sumbernya, dan tentu saja hal ini pernah dilakukan oleh peneliti lain, seperti yang dilakukan oleh Andrew Beatty (19800 yang melakukan penelitian yang sama dengan yang telah dilakukan oleh Clifort Gertz (1960) yaitu Variasi Agama Jawa dengan hasil yang berbeda, dan banyak lagi peneliti lain.
Ketiga, mintalah saran kepada orang yang tepat. Orang yang dipastikan bisa membantu anda bukan yang justru menyulitkan anda. Tetapi harus anda tahu bahwa meminta ide ke teman bukan hal yang baik, karena ide dari teman, kenalan dan dosen belum tentu lebih baik dan mudah dari yang anda bayangkan. Sebagai contoh, ketika saya menerima ide skripsi saya dari Bang Agus, ternyata saya memerlukan waktu yang sangat panjang, dan mewawaacarai orang yang susah sekalinya. Teman – teman anda sering sekali mempunyai keingin yang besar tetapi bebannya diserahkan kepada anda.
Keempat, sebenarnya lebih baik menemukan ide penelitian pada sesuatu yang dekat dengan anda, kebiasaan anda, hobby anda atau hal-hal yang terjadi berulang-uang pada anda. Contoh penelitian desertasi saya adalah tentang tauke. Pemilihan ide penelitian itu karena dalam kehidupan sehari-hari saya selalu berhubungan dengan tauke. Bahkan Bapak saya pernah menjadi tauke dan bankrut, untuk membiaya kuliah saya sangat tergantung pada tauke. Ketika saya penelitian tentang tauke, saya dengan mudah memahami proses yang dilakukan tauke dan memilah datanya, begitu juga ketika menulisnya. Saran saya, bagi yang agak kesulitan menemukan ide penelitian untuk skrpsi, cobahlah kembali ke lingkungan terdekat anda.
Jika beberapa saran di atas juga masih buntu munculnya ide untuk menulis skripsi saya sarankan anda pulang ke desa anda dan tanya ke kepala desa apa yang ingin disampaikan kepala desa ke masyarakat, ke pemerintah dan lainnya. Kembali ke lingkungan terdekat secara otomatis memberi kemudahan bagi anda dalam menyelesaikan skripsi. Bisa menghemat biaya, mudah mendapatkan data dan bisa lebih jelas memahamin data. Satu-satunya yang menjadi beban penyelesaian skripsi anda adalah teori-toeri yang berkaitan untuk kepentingan analisis.


M RAWA EL AMADY, Penulis merupakan antropolog, Penulis buku TAOKE, Pegiat CSR dan Resolusi Konflik, Tinggal di Riau







(ambau.id/ilustrasi: www.123rf.com

Comments