SEPOTONG CERITA DI DC: OLEH-OLEH DARI AMERIKA SERIKAT



Lagi asik-asiknya mengamati tulisan diatas patung pak Abraham Lincoln di kawasan Lincoln Memorial Park, DC, dari jarak kira-kira 50 meteran, saya perhatikan ada 3 orang petugas keamanan  terus mengamati gerak gerik saya. Saya mulai tidak nyaman dan bergegas turun melewati tangga menuju taman peringatan perang Vietnam.

Sampai taman, beberapa petugas keamanan lainnya juga turut mengamati apa yang saya lakukan sambil sesekali berbicara agak berbisik melalui perangkat telekomunikasi di sisi pundak kanannya.

Saya mulai sadar, ada yang yang tidak pas dari penampilan saya hari itu. Setidaknya ada beberapa hal yang membuat petugas keamanan curiga dengan saya, pertama mungkin karena saya bukan orang bule pada umumnya disitu, kedua saya memakai kaos dengan tulisan arab berbendera hitam dengan peci hijau dan sebuah tas ransel besar, ketiga mungkin penampilan janggut tipis tanpa kumis saya tidak umum diantara banyak pengunjung, dan keempat saya baru ingat kalau hari itu adalah tanggal  11 September berkaitan dengan perayaan tragedi 9/11 di sini Walah!

Sangat maklum jika penampilan saya dicurigai sebagai teroris. Padahal di Indonesia, gegara saya turut berpartisipasi memblokir situs  dan akun kelompok yang diduga akan berbuat teror yang diminta aparat keamanan, saya (atau tepatnya kami) mendapat ancaman dari fans kelompok tersebut, sampai-sampai pintu masuk gedung kami di pasang metal detector.

Inilah kadang lucunya hidup, di satu sisi saya dibenci “kelompok tertentu”, disisi lain saya dicurigai bagian dari “kelompok tertentu” tersebut. Gigit sendok!

++++

Padahal saya hadir di Amerika atas undangan pemerintah Amerika.

Kok mau diundang sih mas? Lha masak di undang pemerintah Iran 2 tahun lalu saya datang, diundang China bulan lalu saya hadiri, kok di undang pemerintah Amerika saya menolak? :)

Kalau saya menolak, khawatir saya disebut syiah komunis. Tapi kalau saya menerima, jangan-jangan saya dituduh pendukung combo syiah komunis liberal. Tak apa jika hanya tuduhan asal tidak lebih dari itu. Allah maha tahu!

Niat saya ke Iran, China, maupun Amerika adalah mempelajari bagaimana negara-negara tersebut melindungi warga negaranya dari marabahaya internet. Kalau berbicara masalah kejahatan internet seperti pedofilia, narkotika, perdagangan manusia, atau radikalisme yang menggunakan jaringan internet, negara manapun sepertinya satu suara. Kejahatan-kejahatan tersebut menjadi musuh bersama untuk dihanguskan dari bumi siber!

+++

Oh iya, di Amerika kalau anda benci dengan seseorang termasuk presiden atau pejabat negara atau benci ke seseorang dan kemudian anda menghina atau mencemarkan nama baik mereka, Anda tidak perlu khawatir masuk penjara..

Di Amerika, pencemaran nama baik (defamation) bukan sebuah kejahatan. Tidak ada dasar orang dipenjara karena mencemarkan nama baik seseorang. Paling buruk anda hanya akan digugat perdata oleh orang tersebut. Itupun jika perbuatan anda mengakibatkan kerugian materil kepada orang yang anda cemarkan nama baiknya. Paling banter anda hanya divonis membayar ganti rugi. Itu saja!

Tapi meski begitu, disini jangan coba-coba anda menyebarkan ujaran kebencian berlandaskan ras atau agama, hidup anda dijamin tidak tenang dan tenang tidak dijamin! anda akan diburu hingga ke lubang semut sekalipun!

+++
+++

Setelah beberapa hari kemarin rapat maraton dengan badan standar teknologi (NIST), Kemlu AS, dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS), pagi ini saya berencana menghadiri pertemuan dengan salah satu pejabat di white house yang menangani cyber security di lingkungan gedung putih. Sorenya saya pindah ke kota Cincinnati, Ohio kemudian dilanjutkan ke Pittsburg, Pennsylvania, dan akan berakhir di New York 10 hari ke depan.

Agendanya ya hanya rapat! Tidak ada sesi break minum kopi sambil nyemil pisang goreng. :(

Sayangnya saya dilarang mempublikasikan setiap isi pertemuan tersebut di internet (termasuk media sosial) yang sebetulnya banyak sekali pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk dibagikan.

+++

Tapi tak apalah. InsyaAllah (jika sempat) saya akan bagikan cerita lain seputar Amerika dan Internet disini!


+++
Satu hal yang pasti, saya kangen makan nasi pakai mie goreng dengan lauk bakwan dan sepotong bregedel di warteg mbak Diyah.

Makan karbohidrat dengan lauk karbohidrat! Apa yang lebih nikmat lagi coba? :)


TEGUH ARIFIYADI,  pegawai negeri sipil

Comments