SAJAK ROHINGYA
Rohingya,
Cukupkah sebuah
sajak untuk menggambarkan
Engkau sebagai
orang paling teraniaya di dunia?
Ditolak di rumahmu sendiri
Diusir dari
kampung halamanmu sendiri
Dan tunggang
langgang bertahun-tahun
Tanpa harus
mengerti apakah Tuhan masih memiliki bumi lain di dunia ini?
Kemanakah engkau
hendak bersandar dari segala resah ini?
Ibu dan anak
perempuan kalian diperkosa tanpa ampun belas kasihan
Para laki-laki
dan bahkan masih bayi dibantai habis-habisan
Ajaran welas
asih apalagi yang dapat mencegah kelakuan bar-bar di zaman sekarang?
Akankah
nasibmu serupa orang-orang Bosnia
Yang dibantai
ludes hingga sirna dari daftar warga dunia?
Apakah di
Asia Tenggara akan muncul coret aib noda
Sejarah kelam
peradaban dunia, setelah di eropa sana
Gagal mencegahnya
di Bosnia?
Apa yang
terjadi sebenarnya?
Apakah
nyawa-nyawa yang melayang dari anak-anak
Para perempuan
dan para lansia renta
Harus selalu
diukur dan dihitung berdasarkan
Kepentingan-kepentingan
ekonomi dan politik
Barter kebutuhan
sehari-hari orang-orang sekarang?
Apakah iman
agama tak mampu lagi
mencegah
merebaknya kegelapan
Dan menggantinya
dengan pencerahan jiwa?
Atau sebaliknya
iman zaman sekarang adalah
Badai pencipta
kegelapan dan
Pengubur sumber-sumber
cahaya cinta
Rohingya,
Pada lubuk
hati kami yang paling dalam
Semogalah secercah
harapan yang menyala
Tak lekas
padam dan terkubur
Di bawah laras-laras
panjang yang menyalak tanpa kendali
Doa-doa kami
semua dari seluruh sudut kampung
Di dunia
terus menyala
Mengetuk
pintu hati dan turun tangan
Langit akan
bergetar dan singgah
Bersama air
mata dan darah yang menetes di bumimu, Rohingya!
Comments
Post a Comment