SAJAK ROHINGYA: PUISI MUHAMMAD THOBRONI


SAJAK ROHINGYA


 (Sumber: www.123rf.com)



Rohingya,
Cukupkah sebuah sajak untuk menggambarkan
Engkau sebagai orang paling teraniaya di dunia?
Ditolak di rumahmu sendiri
Diusir dari kampung halamanmu sendiri
Dan tunggang langgang bertahun-tahun
Tanpa harus mengerti apakah Tuhan masih memiliki bumi lain di dunia ini?
Kemanakah engkau hendak bersandar dari segala resah ini?
Ibu dan anak perempuan kalian diperkosa tanpa ampun belas kasihan
Para laki-laki dan bahkan masih bayi dibantai habis-habisan
Ajaran welas asih apalagi yang dapat mencegah kelakuan bar-bar di zaman sekarang?
Akankah nasibmu serupa orang-orang Bosnia
Yang dibantai ludes hingga sirna dari daftar warga dunia?
Apakah di Asia Tenggara akan muncul coret aib noda
Sejarah kelam peradaban dunia, setelah di eropa sana
Gagal mencegahnya di Bosnia?
Apa yang terjadi sebenarnya?
Apakah nyawa-nyawa yang melayang dari anak-anak
Para perempuan dan para lansia renta
Harus selalu diukur dan dihitung berdasarkan
Kepentingan-kepentingan ekonomi dan politik
Barter kebutuhan sehari-hari orang-orang sekarang?
Apakah iman agama tak mampu lagi
mencegah merebaknya kegelapan
Dan menggantinya dengan pencerahan jiwa?
Atau sebaliknya iman zaman sekarang adalah
Badai pencipta kegelapan dan
Pengubur sumber-sumber cahaya cinta

Rohingya,
Pada lubuk hati kami yang paling dalam
Semogalah secercah harapan yang menyala
Tak lekas padam dan terkubur
Di bawah laras-laras panjang yang menyalak tanpa kendali
Doa-doa kami semua dari seluruh sudut kampung
Di dunia terus menyala
Mengetuk pintu hati dan turun tangan
Langit akan bergetar dan singgah
Bersama air mata dan darah yang menetes di bumimu, Rohingya!

Comments