RUANG SASTRA Galang Kepedulian Puisi untuk Rohingya


 






TARAKAN (6/09). Krisis kemanusian yang terjadi pada etnis Rohingya di Myanmar, membuka kepedulian banyak pihak.  Hal itu didasari kenyataan bahwa Indonesia didirikan dengan kesadaran kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu maka segala bentuk penjajahan di dunia harus dihapuskan. Kalimat “segala bentuk penjajahan” termasuk di dalamnya adalah dominasi satu pihak atas pihak lainnya, dan juga upaya pemusnahan. Atas dasar itulah, Para sastrawan dan pegiat sastra yang tergabung dalam RUANG SASTRA menggagas pentingnya bersuara atas kekerasan yang mengarah pada genosida pada entitas suku Rohingya di Arakan, Rakhine, Myanmar.
RUANG SASTRA berpandangan bahwa terlepas dari apakah ini persoalan politik, atau sektarian, agama, yang menjadi perhatian adalah nasib ribuan orang baik tua maupun muda, sampai pada anak-anak dan bayi yang menderita karena kekerasan yang terjadi. Siapapun, baik apapun suku dan agama, tidak boleh dibiarkan menderita, dipersekusi, dan dianiaya, akibat kekerasan yang dipicu dan dilakukan oleh siapapun juga.
Sebagaimana disampaikan Penyair Hasta Indriyana pada akun facebooknya, berangkat dari keprihatinan tersebut, RUANG SASTRA melakukan galang kepedulian dengan cara melakukan penerbitan puisi bertema "Kemanusiaan & Antikekerasan" dengan subtema tragedi yang menimpa manusia dari Rohingya.
Adapun persyaratan dan ketentuannya adalah Puisi tersebut merupakan karya pribadi, bukan saduran, jiplakan, dan belum pernah dimuat di media mana pun baik cetak maupun digital, puisi dibuat oleh siapa saja tanpa batasan usia dan warga Negara, tema puisi yang dikirim adalah kemanusiaan /antikekerasan dengan sub tema tragedi yang menimpa manusia Rohingya, puisi dikirimkan melalui email puisirohingya2017@gmail.com dilengkapi dengan biodata singkat maksimal 30 kata, serta jumlah puisi yang bisa dikirim maksimal 3 karya.
Selain itu, tenggat pengiriman puisi adalah tanggal 15 September 2017, puisi-puisi terkirim akan dikurasi oleh Iyut Fitra, Hasan Aspahani, dan Wayan Jengki Sunarta.  Puisi-puisi terpilih nantinya akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, dan dibukukan serta diterbitkan oleh dan/atau atas nama Ruang Sastra. Selain buku cetak, panitia juga menyebarkan buku tersebut dalam bentuk ebook (pdf), serta untuk mewujudkan antologi bersama ini dilakukan iuran, dari para penyair yang puisi-puisinya terpilih, dan dibuka partisipasi/sumbangan ke BCA Cabang Depok dengan nomor rekening 8691-290-603 atas nama Wilianah.
Menurut informasi yang disebar melalui facebook Penyair Hasta, buku puisi tersebut tidak bersifat komersil melainkan semacam antologi bersama dengan tema yang jelas yaitu kampanye kemanusiaan dan antikekerasan. Jika nantinya ada penjualan buku baik cetak maupun pdf, maka hasil penjualan akan disumbangkan untuk kegiatan penggalangan dana bagi kemanusiaan baik tragedi Rohingya atau tragedi kemanusiaan lainnya. Untuk konfirmasi kegiatan tersebut, masyarakat dapat langsung menghubungi Tim Buku Puisi Rohingya Candra Malik (0812-1080-5790), Dedy Tri Riyadi (0878-8523-3244), Willy Ana (0852-6835-4106). (ambau.id/ilustrasi: www.123rf.com)

Comments