PTN DI DAERAH PERBATASAN TANDA HADIRNYA NEGARA




TARAKAN (13/09). Sudah terlalu lama negara tidak hadir di tengah kehidupan masyarakat kawasan perbatasan. Padahal, kawasan perbatasan ini dikaruniai kekayaan alam melimpah. Sementara, masyarakatnya masih jauh tertinggal kesejahteraannya. "Mereka belum menikmati hak dasar yang memadai. Baik kesehatan, sandang, pangan, papan, apalagi pendidikan, "ujar Prof. Dr. Adri Patton, Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) pada acara Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UBT di Lantai 4 Gedung Rektorat, Jl Amal Lama No 1 Kota Tarakan.
Rektor UBT menyampaikan materi "Membangun Kawasan Perbatasan dengan Semangat Nasionalisme" dalam pembekalan tersebut. Menurut Prof. Adri Patton, bahkan sejak Indonesia merdeka, kawasan perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara masih belum merasakan kehadiran negara. "Justeru yang banyak dirasakan kehadirannya oleh masyarakat perbatasan adalah negeri jiran, mereka dapat bahan makanan dari Malaysia, dapat belanja pakaian dari Malaysia, dan sebagainya. Nah, sekarang kita harus bersyukur negara mulai hadir di tengah masyarakat kawasan perbatasan. Contohnya adalah keberadaan UBT yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), " ungkap Prof. Adri Patton.
Ditambahkan oleh Prof. Adri bahwa anak-anak kawasan perbatasan, khususnya dari pedalaman, mereka banyak yang belum menikmati pendidikan memadai, termasuk pendidikan tinggi. "Bagaimana mereka dapat bersaing dengan anak-anak dari kota-kota besar yang telah mendapatkan pendidikan berkualitas untuk masuk kampus ternama bahkan sekadar Perguruan Tinggi Negeri? Padahal minyak, batubara dan hasil hutan berlimpah untuk menghidupi negara ini!" jelas Prof. Adri Patton. Menurut Prof. Adri Patton, keberadaan UBT sebagai PTN perlu didukung secara serius untuk mempercepat pembangunan nasional di perbatasan. Kebijakan yang tepat agar anak-anak dari daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) diharapkan dapat menjadi solusi terwujudnya kemajuan dan peningkatan kesejahteraan. 
Rektor UBT terus mengajak semua pihak, khususnya pemerintah pusat dan daerah, serta perusahaan swasta untuk bersama-sama mewujudkan UBT sebagai PTN kebanggaan yang dapat menampung anak-anak dari pedalaman dan perbatasan, agar kawasan Kalimantan Utara dapat menjadi gerbang negara Indonesia yang berdaya saing dengan negara tetangga. "Makna nasionalisme adalah negara harus hadir di tengah masyarakat, memenuhi hak dasar mereka, termasuk mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas baik secara fisik maupun akademik," tegas Rektor UBT. (ambau.id)

Comments