PALEMBANG (5/09). Kepedulian terhadap persoalan
krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine Myanmar kembali datang.
Kali ini datang dari para sastrawan di Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatera
Selatan yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Puisi Palembang.
“Koalisi Masyarakat Puisi Palembang mengundang
dan mengajak para sahabat untuk menerbitkan antologi puisi tentang pembantaian
muslim Rohingya di desa Rakhine, Myanmar. Sejak pembantaian diprakasai Ahsin
Wirathu seorang pendeta Budha, bersama pasukan keamanan Myanmar sampai saat ini
banyak menelan kurban manusia terdiri dari bayi-bayi, anak-anak, dan perempuan!”
seru Anwar Putra Bayu, yang bertindak
selaku Kurator antologi puisi Luka Kemanusiaan untuk Rohingya.
Menurut panitia, genosida yang terjadi di
negeri Myanmar justru dibiarkan dan didukung oleh Aung San Suu Kyi penerima nobel perdamaian. “Untuk itu, atas
tragedi kemanusiaan yang dialami muslim Rohingya, kami mohon untuk dapat
mengirimkan 3 (tiga) sampai 5 (lima) puisi+biodata+foto dengan tema "Luka
Kemanusiaan". Puisi dikirim ke anwarputrabayu@gmail.com dengan subjek
Puisi Rohingya dengan lampiran word (bukan pdf). Puisi ditunggu sampai dengan
25 Sepetember, pukul 00 wib, “jelas Anwar Bayu melalu informasi yang disebar (share) melalui media sosial.
Ditambahkan oleh panitia, puisi-puisi yang
masuk tentu saja akan dikurasi dengan mempertimbangkan tema. Pengirim/peserta
memberikan biaya kontribusi sebesar Rp.100.000.- untuk biaya penerbitan dan
peluncuran buku ke rekening Anwar Putra Bayu BNI 0226303373 dengan menunjukan
foto struk pengiriman ke email atau ke wag. Setiap pengirim/peserta akan
menerima 1(satu) buku/antologi. Direncanakan peluncuran, pembacaan puisi, serta
penandatanganan petisi akan dilaksankaan di gedung DPRD SUMATERA SELATAN. Masyarakat yang peduli terhadap krisis
kemanusiaan etnis Rohingya di Myanmar dapat beramai-ramai mengirimkan puisi
untuk diterbitkan dalam bentuk antologi oleh Koalisi Masyarakat Puisi
Palembang. (ambau.id/ ilustrasi: www.123rf.com)
Comments
Post a Comment