PENDIDIKAN DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERBATASAN






TARAKAN (13/09).  Masyarakat perbatasan di Kalimantan Utara masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di kota besar di Indonesia. Apalagi dibandingkan dengan daerah perbatasan yang dimiliki oleh negara lain seperti Malaysia. "Cobalah kita tengok masyarakat yang tinggal di Pegunungan Krayan, di perbatasan Indonesia dengan Serawak Malaysia. Indonesia sudah 72 tahun merdeka, tapi mereka masih tertinggal dalam segala hal," seru Prof. Dr. Adri Patton, Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT), PTN di Kalimantan Utara. 
Prof. Adri Patton menceritakan pengalamannya selama keliling daerah perbatasan di Kalimantan Utara, mulai Krayan, Long Nawang, Apou Kayan, dan sebagainya. "Hampir semua daerah tersebut masih jauh tertinggal, termasuk pendidikan. Barang-barang dikirim dari negeri Jiran Malaysia. Bagaimana makna nasionalisme Indonesia dalam situasi seperti ini?" ujarnya dalam Pembekalan Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UBT di Lantai 4 Gedung Rektorat Baru UBT (13/09). 
Menurut Prof. Adri Patton, salah satu solusi yang harus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan, khususnya daerah Lumbis Ogong, Krayan, Long Nawang, Apou Kayan, dan sebagainya, adalah melalui pendidikan. Rektor UBT menegaskan, "Anda sebagai calon guru adalah ujung tombak perubahan di Kalimantan Utara ini, mendidik anak-anak dan masyarakat perbatasan agar mereka semakin terdidik, mampu berbuat lebih, agar mampu menjaga NKRI di perbatasan. Bayangkan kalau mereka bodoh dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar, mereka akan mudah ditipu dan diperalat oleh negara asing di sebelah. Dengan pendidikan, mereka berpikir secara cerdas bahwa NKRI harga mati yang harus dijaga. Tapi, kalau mereka tidak terdidik, tidak sekolah tinggi, tidak mampu produktif dan berdaya saing, bagaimana mau bersaing dengan negeri jiran?" 
PPL FKIP UBT merupakan program praktik magang di sekolah bagi para mahasiswa tingkat akhir untuk mengalami dan menghayati kehidupan seorang guru di sekolah. Para mahasiswa berangkat sebelum bel masuk berbunyi dan pulang selepas bel pulang berdering. (ambau.id)

Comments