NYANYIAN GERIMIS, ANTOLOGI PUISI PENYAIR 14 KOTA DILUNCURKAN DI BENGKULU


Buku kumpulan puisi berjudul "Nyanyian Gerimis Antologi Puisi Penyair 14 Kota" diluncurkan di Bengkulu. Peluncuran tersebut bersamaan dengan acara Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK)  2017 dan Musyawarah Nasional pengurus Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia di Universitas Bengkulu (UNIB).
Antologi puisi memuat puisi -puisi para penyair dari 14 kota antara lain Ahmad Taufik (Jember), Dimas Arika Miharja (Jambi), Djoko Saryono (Malang), Endut Ahadiat (Kendari), Evan YS (Jakarta), Esti Ismawati (Klaten), F Moses (Depok), Ida Nurul Chasanah (Surabaya), Imam Qolyubi (Palangkaraya), Linny Octavian (Palembang), Mohd Harun Alrasyid (Aceh), Muhammad Thobroni (Tarakan), M Tauhed Supratman (Madura), Muhsyanur Syahrir (Makasar), Suwardi Endraswara (Yogyakarta), Tengsoe Tjahjono (Surabaya), Yoseph Yapi Taum (Flores),  dan sebagainya.
"Ada kebahagiaan yang tidak terbahasakan manakala Saya diberi kesempatan untuk menguratori puisi-puisi dari 14 kota ini. Apalagi para penyair ini juga dikenal sebagai peneliti atau pakar ilmu sastra, " ujar Harun Alrasyid penyair Aceh dan dosen Unsyiah yang menjadi kurator puisi dalam buku tersebut.
Menurut Harun, ide menerbitkan antologi terkait dengan tradisi yang sudah membumi di kalangan hiski yakni buku yang menghimpun karya para sastrawan tanah air saat acara hiski. "Antologi ini ditulis dengan semangat kelokalan, keindonesiaan dan keuniversalan. Nuansanya damai, menyejukkan, membahagiakan, mendorong kebersamaan, dan tidak berhubungan dengan upaya menggesek sensitivitas SARA. " jelas Harun Alrasyid yang puisinya juga terhimpun di dalam antologi.  (ambau. Id)

Comments