MASA LALU KALIMANTAN DALAM PHOTO KARYA ORANG SWISS



Swiss, meski tidak terlibat langsung dengan kolonialisasi di Kalimantan semasa Belanda. Namun mereka turut menyimpan memori kesaksian yang menceritakan pengetahuan serta situasi Kalimantan pada masa itu.



Salah satunya ada dalam Memori dari Kalimantan 1921-1927 oleh ahli geologi Swiss Wolfgang Leupold.  Dokumentasi foto yang dibuatnya menunjukkan keragaman etnik di Kalimantan Timur (dan Utara), keadaan alam juga bagaimana makna orang asing dari Swiss yang bekerja di belantara Borneo, yang berinteraksi dengan populasi lokal.



Saya begitu menikmati foto-foto dalam hitam putih itu. Meski sederhana, namun bisa kita rasakan cerita, kesan kolosal, juga dramatis di balik foto-foto itu yang tidak mampu dilakukan dengan kamera canggih jaman sekarang sekalipun. Ingat jaman itu tak ada photoshop, maupun teknologi digital.



Saya bisa merasakan emosi dari sang pewarta foto saat mengabadikan istrinya tersenyum, ada seekor burung hinggap di tangannya saat tiba di pulau Bunyu di Utara Kalimantan. Juga bagaimana rumah mereka selama di Kalimantan. Ekspedisi dan aneka pekerjaan geologi. Termasuk keadaan alam yang langka, misalnya Tarakan yang masih berupa hutan rimba. Semua terasa natural.

Menarik juga bahwa kekayaan budaya, artefak dan etnik Kalimantan sering kali diungkap bukan oleh antropolog. Tapi orang-orang semacam Leupold. Seorang geolog yang memiliki hobi memotret yang kemudian menjadi saksi jaman perkembangan sebuah negeri yang sangat jauh dari negaranya, Swiss. Sungguh warisan yang sungguh bernilai. Saya jadi ingat Bernard Sellato yang juga seorang geolog, kemudian menjadi ahli soal Kalimantan.



Sayangnya, saya bukan ahli geologi.~

Ini merupakan sebagian kecil foto-foto tersebut, saya repro dari Memories from Borneo, buku koleksi saya sendiri lah.

CHAI SISWANDI, budayawan kalimantan timur



Comments